Sementara untuk kebakaran rumah sendiri, Akbar menyebut paling umum diakibatkan karena korselting listrik. Mulai dari instalasi rumah yang sudah tua hingga beban arus listrik yang terlalu besar.
"Kalau mengenai penyebab kebakaran itu sebenarnya rana kepolisian, Damkar sebatas penanganan saja. Tapi rata-rata (kebakaran rumah) karena korselting. Bisa juga karena kelalaian karena dia tidak matikan kompor, itu juga bisa menjadi penyebab kebakaran di rumah," terangnya.
Dari banyaknya kasus kebakaran yang terjadi itu, diapun mengimbau warga agar selalu waspada dan memperhatikan peralatan rumahnya sebelum ditinggalkan. Termasuk memeriksa dan menganti instalasi kelistrikan rumah yang sudah tua.
"Jangan juga ada penumpukan colokan di salah satu tempat, itu juga berbahaya bisa menimbulkan korsleting. Terus kalau bisa siapkan apar di rumah, biar ada pertolongan pertama saat terjadi kebakaran," pesannya.
Adapun data kebakaran yang dikeluarkan oleh Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar sepanjang tahun 2023, periode Januari hingga September tercatat ada kurang lebih 182 insiden kebakaran. Dan terbanyak pada bulan Agustus, tepat pada puncak El Nino berlangsung.
Dengan rincian, Januari 13 insiden kebakaran, February 8, Maret 14, April 16, Mei 15, Juni 19, Juli 34, Agustus 54, dan September 9.
Sementara akumulasi penyebab kebakaran terdiri dari korsleting atau listrik 76, kompor 3, tabung gas 16, sampah dan alang-alang 55, rumah tinggal 97, toko atau kios 44, industri perusahaan 21, gudang 9, kendaraan 6, dan lain-lain 78.
Untuk korban jiwa sendiri terdiri dari luka-luka 20 orang, jumlah Kepala keluarga 169, jumlah jiwa 363.
"Dengan total kerugian secara keseluruhan ditaksir Rp13.343.000.000," pungkasnya. (Isak/B)
