MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Salah satu Kelompok Kerja (Pokja) yang dibentuk oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin sebagai upaya memantapkan intervensi program prioritasnya, yakni Pokja Ketahanan Pangan.
Pokja yang dipimpin Imran Jausi ini memiliki tugas dan tanggung jawab menjalankan program sesuai yang telah diberikan oleh Pj Gubernur, dan memiliki keterikatan dengan Pokja lain untuk bisa menjalankan tugasnya.
“Pokja ketahanan dan kedaulatan pangan, sesuai tugasnya mengawal dari hulunya hingga hilirnya. Termasuk bagaimana konsep pertanaman berjalan dengan baik dan mengawal ketersediaan pangan,” sebutnya saat dilakukan wawancara, Kamis, (14/9/2023).
Ia menuturkan, intervensi Pokja Ketahanan Pangan ini akan memperhatikan kebutuhan dasar produksi, seperti pada komoditas padi yang saat ini beberapa wilayah sudah merasakan dampak El-Nino. Pun dengan konsultasi dan penyediaan benihnya.
“Bagaimana nanti memastikan penyediaan benih, penyediaan air dengan kondisi yang baik di wilayah kekeringan,” ujarnya.
Bahkan kata dia, brigade atau barisan yang berperan penting menjaga dan mengawasi kegagalan panen juga menjadi tugasnya. “Mempersiapkan brigade jika ada daerah yang bisa kita bantu untuk menghindari puso puso,” sebutnya.
Tak hanya itu, sambung Imran Jausi, pengendalian harga pangan juga bakal dilakukan intervesni dengan memperhatikan penyimpanan dan stok beras, hingga distribusinya juga menjadi atensi.
“Kita juga menjaga Distribusi pangan, penyediaan cold storage di kabupaten/kota untuk mengendalikan harga bahan pangan agar tidak melonjak,” pungkasnya. (Abu/B)