Mintje melanjutkan, kendala yang terjadi selama ini bagi disabilitas untuk bekerja di kawasan Kima adalah kurangnya transportasi umum sehingga sangat membutuhkan perhatian pemerintah.
"Ke depan akan ada bantuan lagi apalagi disabilitas kembali menjadi fokus program. Kami juga berharap perusahaan kain bisa taat aturan sehingga SulSel bisa menjadi fokus dalam perlindungan tenaga kerja," harapnya.
Sementara itu, General Manager Human Capital PT. Charoen Pokphand Indonesia, Baso Alim Bahri mengungkapkan perusahaan yang dipimpinnya beberapa tahun belakangan telah mempekerjakan disabilitas.
"Disabilitas di perusahaan kami kurang dari 10 orang namun klo ada transportasi umum akan lebih mudah merekrut kembali disabilitas untuk bekerja di perusaan," ungkapnya
"Apa yang kami dapatkan hari ini dapat mendorong perekrutan disabilitas selanjutnya," tambanya
Alim turut berterima kasih kepada BPJS Ketenagakerjaan dengan adanya bantuan ini.
"Dari awal perusahaan kami telah kerja sama dengan BPJS. Kami sadar itu hal yang sangat penting untuk karyawan kami. Adapun yang paling dibutuhkan disabilitas memang akses jalan. Pegangan toilet juga kami memang selama ini tidak konsen ke sana. Dengan adanya bantuan ini ke depan kita akan lebih terpacu.," Ungkapnya.
Lebih jauh, Alim berharap kerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan akan lebih luas lagi dan spesifik kerjasamanya. "Kami berharap event ini bisa diperluas dan kami bisa menjadi perusahaan pionir yang dapat menjadi," tutupnya. (*)