MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Purnawiran Jenderal yang satu ini tidak hanya dikenal sebagai reserse, namun ia juga pernah menjabat sebagai Kepala Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) di dua wilayah.
Dia adalah Brigjen Pol (Purn) Drs Idris Kadir, SH, M Hum. Pernah menjabat sebagai Kepala BNNP Sulsel dan Kepala BNNP Jatim. Pengalaman dibidang reserse dan narkotika sudah tidak diragukan lagi.
Jenderal pensiunan Polri ini maju sebagai Calon Legislatif (Caleg) Partai Demokrat untuk DPR RI. Keinginannya maju lantaran banyak masyarakat yang mengharapkan sosok beliau mampu membantu Polri dan memberantas peredaran dan penyalahgunaan narkotika.
“Personalan narkotika ini memang harus diselesaikan orang yang tepat. Tentunya harus ada orang yang mengerti tentang hal itu sehingga, nantinya kebijakan atau Undang-Undang yang dikeluarkan betul-betul sesuai dengan yang diharapkan masyarakat,” ujar Ibnu, salah seorang warga Makassar.
Sementara itu, Idris Kadir mengatakan, dirinya terpanggil untuk maju sebagai caleg DPR RI agar bisa memberikan pengabdian kepada negara. Yakni, melalui jalur legislatif.
“Saat ini banyak persoalan hukum yang perlu dibenahi dan bukan hanya masalah narkotika saja. Pengalaman saya sebagai anggota Polri bisa menjadi referensi nantinya jika duduk di DPR RI untuk memberikan yang terbaik untuk masyarakat,” ujarnya.
Mengenai persoalan narkotika, sambung mantan Dirreskrim Polda Sulsel ini, adalah persoalan yang harus dipecahkan bersama. Bukan hanya pihak kepolisian saja, namun keterlibatan semua untuk harus dilakukan.
“Pemerintah, tokoh masyarakat, tokoh agama, guru, serta orang tua adalah aspek yang sangat dibutuhkan dalam mencegah dan memberantas penyalahgunaan narkotika itu. Termasuk pembuat kebijakan, legislatef dan yudikatif sangat berperan penting,” tambah alumni Akpol 1988 ini.
Ia mengaku, jika duduk di DPR RI, dirinya akan focus untuk memperbaiki persoalan hukum demi terciptanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
“Saya terdorong untuk maju di legislative untuk daerah pemilihan Sulsel 1, yakni Makassar, Gowa, Takalar, Jeneponto, Bantaeng dan Selayar,” imbuhnya lagi. (*)