Tekan Inflasi, Produksi KWT Kota Makassar di Pasarkan Melalui Gerakan Pangan Murah

  • Bagikan
Kepala DKP Kota Makassar Mahyuddin.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kota Makassar telah memberdayakan sekitar 1.069 Kelompok Wanita Tani (KWT) dan Kelompok Tani yang tersebar di lorong wisata, Kota Makassar.

Kehadiran KWT ini menjadi salah satu upaya Pemerintah Kota Makassar dalam menekan inflasi dan mendorong pertumbuhan perkeonomian masyarakat pasca Pandemi Covid-19.

KWT ini menghasilkan produk pertanian dengan barbagai jenis komoditi pangan seperti cabai, selada, jagung, tomat, kol, seledri, terong, kangkung, pakcoy dan lainnya.

Jumlah produksi komoditi pangan yang dihasilkan oleh juga tidak sedikit, berdasarkan data dari Penyuluh Pertanian DKP Makassar tercatat di bulan Agustus 2023 yakni pada komoditi cabai 1.082,2 Kg, kangkung 786,6 Kg, pakcoy 457,5 Kg, selada 407,6 Kg, tomat 709,6 Kg Kol 225, 6 Kg, seledri 149,2 Kg, jagung 240,5 Kg, okra 27,7 Kg, sawi 104 Kg dan terong 683,2 Kg.

Hasil produk pertanian dari KWT ini pasarkan melalui kegiatan Gerakan Pangan Murah (GPM) Kota Makassar.

Kepala DKP Kota Makassar Mahyuddin mengatakan, GPM ini telah hadir sejak bulan Juli 2023 yang lalu yang berpusat di lorong-lorong di Kota Makassar. Giat ini dilaksanakan bekerjasama dengan pihak Pemerintah Provinsi Sulsel, Bulog, KWT dan distributor guna menekan inflasi. "Selain lorong wisata, kita juga akan melaksanakan GPM di area car free," ujar Mahyuddin.

Mahyuddin menyebut harga pangan yang ditawarkan pada GPM ini relatif lebih murah dibandingkan harga di pasaran karena menggandeng distributor. "Produk distributor kita hadirkan, termasuk produk dari lorong yang dihasilkan para KWT seperti salada, bayam, pakcoy, cabai dan sebagainya," tutup Mahyuddin. (sasa/B)

  • Bagikan