MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Musim pancaroba seringkali ditandai dengan cuaca yang berubah-ubah, dari cerah dengan sinar matahari menyengat tiba-tiba mendung atau berawan.
Perubahan cuaca ekstrem ternyata dapat mempengaruhi kesehatan kulit bisa berupa infeksi pada kulit, bahkan yang terparah adalah kanker kulit
Dokter Spesialis Dermatologi (kulit), Venereologi dan Estetika, dr.Yusuf Ardian Sp.DVE mengungkapkan baik cuaca panas mau pun berawan matahari tetap memancarkan sinar UV yang rentan merusak kulit.
"Pada saat cuaca panas dengan pancaran sinar UV yang intens berpotensi merusak kulit. Saat mendung tetap gunakan tabir surya, karena pada saat mendung pun tetap ada pancaran sinar UV," jelas dr Yusuf Ardian, Jumat (27/10/2023).
Dokter yang akrab disapa dr Yu ini juga berbagi 6 tips yang dapat dilakukan untuk tetap menjaga kulit tetap sehat dan bercahaya selama musim pancaroba.
Ia menyarankan, pertama lindungi kulit dari sinar UV. Maksudnya lindungi kulit dari sinar UV dengan menggunakan tabir surya SPF 30 ke atas, payung, topi, kacamata, atau pun masker.
"Pada saat cuaca panas dengan pancaran sinar UV yang intens berpotensi merusak kulit. Gunakan tabir surya/sunscreen dengan SPF yang cukup (SPF 30 keatas)," kata dokter alumni Universitas Hasanuddin Makassar (Unhas) ini.
Kedua hindari mandi air hangat. Artinya, Poin penting lainnya agar kulit tetap sehat di musim pancaroba adalah membatasi mandi air hangat terlebih dalam waktu yang lama, karena dapat membuat kulit menjadi kering.