Pemkot Makassar Kebut Pekerjaan Jalan dan Jembatan

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Dinas Pekerjaan Umum (PU) Kota Makassar terus menggenjot proyek jalan dan jembatan agar segera rampung akhir tahun ini. Berdasarkan data, Dinas PU Kota Makassar mencatat hingga periode Oktober sebanyak 72 paket pengerjaan jalan dan jembatan sudah rampung dari total 123 paket yang dikerjakan 2023.

Proyek tersebut yakni, pembangunan jalan kota (beton) sebanyak 24 paket yang sudah rampung dari total 46 paket. Sisanya, dalam tahap berproses pelaksanaan pekerjaan. Lalu ada, pembangunan jalan lingkungan (paving block) sebanyak 31 paket yang telah rampung dari total 51 paket. Sisanya tengah berproses pengerjaan.

Rehabilitas jalan aspal sebanyak 12 paket telah rampung dari total 16 paket dan sisanya tengah berproses pengerjaan. Adapun, pengerjaan paket hibah sebanyak lima paket telah rampung dari total tujuh paket. Sedangkan untuk proyek jembatan, ada tiga jembatan yang sedang dalam proses dikerjakan.

Kepala Bidang Jalan dan Jembatan, Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Makassar, Noorhaq Alamsyah mengungkapkan seluruh proyek pengerjaan tahun ini sedang dalam proses dan segera rampung.

"Semua on progres, melihat kondisi pengerjaan jalan itu sudah ada yang kondisi 70-80 persen rampung," ujar Noorhaq.

Noorhaq mengaku beberapa proyek juga sebenarnya sudah berstatus rampung tetapi, masih dalam proses perampungan laporan. Maka dari itu, dia optimis seluruh proyek pengerjaan ini dapat rampung hingga akhir tahun 2023.

Noorhaq menambahkan untuk proyek yang molor akan mendapatkan sanksi berupa denda. Hal itu, kata dia, telah diatur dalam regulasi. Denda yang diberikan yaitu sebesar 0,1 persen dari nilai kontrak perhari.

"Misalnya nilai kontrak per hari sebesar Rp 1 miliar maka denda yang harus dibayar yaitu Rp 1 juta per hari keterlambatan," ujar Noorhaq.

Adapun sanksi lainnya yakni proyek dihentikan dan dibayarkan berdasarkan nilai yang rampung. Lalu, kontraktor dipastikan akan di-blacklist dan tak lagi digunakan ke depannya.

Sementara itu, proyek sistem pengelolaan air limbah domestik terpusat atau Metropolitan Sanitation Management Investment Project (MSMIP) di Kota Makassar ditargetkan rampung pada November nanti. Kepala Balai PPW PUPR, Asyiri menyatakan saat ini progres proyek MSMIP mencapai 97,75 persen.

"Dijadwalkan mencapai 100 persen pada November," ujar Asyiri.

Program MSMIP ini bertujuan meningkatkan pelayanan air limbah terpadu pada kawasan perkotaan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Makassar, Zuhaelsi Zubir mengatakan, kesiapan Kota Makassar dalam mendukung proyek MSMIP dengan menganggarkan biaya instalasi sambungan rumah. Serta, upaya dari Dinas PU Kota Makassar dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat.

"Ini adalah langkah penting dalam menggarap proyek sanitasi yang sangat vital bagi Makassar dan warganya," ujar Zuhaelsi.
Zuhaelsi berharap, dengan kolaborasi dan perencanaan yang baik, proyek MSMIP akan memberikan dampak positif yang signifikan bagi masyarakat.

Sebelumnya, pemerintah Kota Makassar telah melakukan rapat koordinasi bersama sejumlah pejabat penting dari pemerintah pusat, termasuk Bappenas, Kementerian Keuangan, Kemendagri, Kemen PUPR yang dipimpin oleh Sekda Makassar Muhammad Ansar untuk membahas persiapan tahap operasional dan pemeliharaan proyek Metropolitan Sanitation Management and Investment Project (MSMIP).

Di antaranya membahas hasil proyek, pemeliharaan, pengaturan, tarif khusus untuk keluarga miskin, kerjasama antar institusi pengelola SPALD, kampanye dan sosialisasi sanitasi ramah lingkungan, KPI pelayanan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, biaya operasional, dan transfer pengetahuan.

Perwakilan Kemenkeu menekankan pentingnya menjaga koordinasi, kolaborasi, dan integritas dalam melaksanakan proyek ini, yang dianggap vital dan memerlukan peran serta masyarakat.

Afiana dari Bappenas juga memberikan wawasan bahwa proyek MSMIP telah direncanakan sejak tahun 2014, dan meskipun ada tantangan di sepanjang perjalanan, penting untuk memastikan bahwa proyek ini benar-benar bermanfaat bagi masyarakat. Pemda diharapkan dapat memanfaatkan dan menjaga infrastruktur yang ada. (Shasa Anastasya/C)

  • Bagikan