Entah apa jadinya jika tak ada tulisan-tulisan sebagai penanda majunya sebuah peradaban bangsa. Maka penulis seperti oase di tengah keringnya karya-karya anggota Dewan, apalagi di tengah citra politisi yang minor, komplet dengan berita-berita mengenaskan yang menyerimpungnya.
Akhirnya, kita berharap, karya Dr.H.M.Amir Uskara ini bisa melecut dan memberi inspirasi bagi siapa saja terutama para anggota Dewan lainnya untuk berbuat serupa. Berbuat lebih dari kehidupan intelektualisme. Sehingga boleh saja politisi lainnya hilang tanpa jejak, namun lewat karya tulis, ia bisa mengawetkan semangat literasi sebagaimana yang ditunjukkan Dr.H.M.Amir Uskara dan dikehendaki ilmu pengetahuan. (*)