MAKASSAR, RAKYATSULSEL - 18 calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD) akan merebutkan empat kursi Senator untuk wilayah Pemilihan Sulawesi Selatan.
Ada tiga petahana yang akan kembali bertarung mereka adalah Tamsil Linrung, Andi Muh Ihsan, dan Lily Amelia Salurapa. Sementara Ajiep Padindang memutuskan untuk bertarung pada perebutan kursi Senayan di dapil Sulsel I, melalui Partai Golkar.
Meski berstatus petahana, tak menjadi jaminan pada Pemilu 2024 mendatang masih bisa bertahan. Pasalnya para pendatang baru sekaligus penantang mereka tak bisa dianggap sebagai orang yang baru di dunia politik, mereka umumnya sudah mempunyai nama dan lama malang melintang di dunia politik.
Bahkan beberapa diantara mereka pernah menjadi pengurus partai politik dan menjadi anggota DPRD hingga kepala daerah.
Diantaranya Andi Yagkin Padjalangi (Mantan Anggota DPRD Sulsel dua Periode (2009-2014 dan 2014-2019), Andi Hatta Marakarma (Mantan Bupati Lutim dua Periode dan Anggota DPRD Sulsel 2019-2024), Muhammad Nasyid Umar (Mantan Anggota DPR RI 2014-2019), Al Hidayat Syamsu yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Sulsel dan Hermansyah yang juga merupakan Ketua Karang Taruna Sulsel. Bahkan sempat menjabat sebagai Ketua Bappilu Gerindra Sulsel, sebelum akhirnya mundur karena pencalonannya di DPD.
Pakar politik Universitas Hasanuddin, Prof Sukri Tamma menilai, pada dasarnya untuk konteks DPD, petahana cukup diunggulkan. Sebab, mereka sudah punya basis merata di 24 kabupaten/kota. Berbeda halnya dengan DPR, yang dibagi berdasarkan dapil tertentu.
”DPD kan satu Sulsel, merata di 24 kabupaten/kota. Dalam konteks ini tentu petahana selangkah lebih maju, karena basisnya jelas. Mereka tidak ada istilah ganti dapil lagi, karena ruang geraknya jelas, seluruh Sulsel,” katanya.
Dirinya melanjutkan kondisi tersebut tidak serta merta menjamin mereka terpilih kembali. Terbukti dengan berubahnya komposisi DPD dari waktu ke waktu. Itu menunjukkan bahwa petahana tidak boleh bersantai-ria dalam menghadapi pertarungan.