MASAMBA, RAKYATSULSEL - Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Masamba (Rutan Masamba) menghadirkar Pengasuh Pondok Tahfiz Daarul Furqon Palopo, Ustadz Hilal Abu Naufal untuk memberikan ceramah agama kepada Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang di laksanakan di Masjid Al Hijrah Rutan Masamba, Minggu (03/12).
Kegiatan tersebut merupakan salah satu program pembinaan kerohanian kepada warga binaan yang beragama Islam yang salah satu tujuannya untuk memperkuat Iman dan Taqwa (Imtaq). Adapun tema dari cerama agama yang dibawakan Ustadz Hilal Abu Naufal yaitu “Pintu-Pintu Hidayah dari Balik Penjara”.
Kepala Rutan Masamba, Agung Hartono mengatakan bahwa para warga binaan sangat antusias mengikuti kegiatan ini. “Kami sangat bersyukur melihat antusias warga binaan yang sangat tinggi. Hal tersebut menunjukkan bahwa niat untuk hijrah atau berubah mereka telah miliki,” Ucap Agung dalam keterangannya di Rutan setempat.
Ia juga mengatakan bahwa kegiatan pembinaan kerohanian ini diharapkan dapat menjadi spirit dan bekal warga binaan untuk hijrah ke jalan yang lebih baim dan mereka dapat menyesali perbuatan yang salah sebelumnya.
“Kita berharap pembinaan kerohanian yang rutin kita laksanakan ini menjadi spirit dan bekal untuk warga binaan lebih baik lagi sehingga ketika mereka keluar dari Rutan ini, mereka menjadi insan yang mandiri dan agamais,” Harap Agung.
Kemudian, dalam Ceramah Agama yang dibawakan oleh Ustadz Hilal Abu Naufal mengungkapkan bahwa setiap orang yang masuk dalam penjara bukanlah kehinaan dibanding saudara kita diluar sana.
“Apakah setiap yang masuk dalam penjara, hina dan derajatnya turun ? Tentunya tidak. Terkadang dalam konteks kemuliaan. Saudara yang ada didalam penjara ini akan lebih mulia ketika kita mampu mengubah tingkah laku lebih baik lagi dan melupakan kesalahan dimasa lalu,” Ujar Ustadz Hilal Abu Naufal.
Lebih lanjut Ustadz Hilal Abu Naufal menyebutkan kehadiran saudara (warga binaan) di dalam pejara ini. pasti ada hikmah yang besar dibalik itu. Takdir itu akan menjadi pengingat dan membuat kita sadar atas perbuatan kita diluar karena tidak menutup kemungkinan kita akan terus bermaksiat.
“Dengan adanya perubahan yang pada diri saudara menuju kebaikan , maka hidayah itu akan lebih dekat lagi dengan diri kita. Selanjutnya kita hanya perlu menjaga istiqomah dalam melakukan kebaikan dan memeperbaiki diri . Proses hijrah kita dibalik penjara ini merupakan suatu proses menemukan hidayah Allah SWT. dan Insyaa Allah menjadi ajang latihan keimanan kita supaya kelak kita kembali kemasyarakat dengan derajat keimanan lebih baik lagi,” pungkas Pengasuh Pondok Tahfiz Daarul Furqon Palopo.
Terpisah, Kepala Kantor Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sulsel (Kanwil Kemenkumham Sulsel), Liberti Sitinjak mengapresiasi pembinaan kerohanian yang giat dilakukan oleh Rutan Masamba.
“Selain pembinaan keterampilan, kegiatan seperti ini juga agar lebih giat dilakukan sehingga WBP dapat meningkatkan kesadaran beragamanya dalam aspek pengetahuan agama seperti cara beribadah dengan baik dan tata cara mendekatkan diri kepada Pencipta,” Ujar Liberti. (*)