"Kami khawatirkan ketika terjadi 3 hari hujan berturut-turut dengan intensitas cukup sedang. Tapi terus menerus itu sangat mempengaruhi kondisi di 4 kecamatan ini," terang Hendra.
Pemantauan tersebut dilakukan dengan berpatokan pada ambang batas bibir sungai. Di mana, jika melewati ambang batas bibir sungai maka dibeberapa titik di Kota Makassar termasuk di empat kecamatan tersebut kemungkinan besar akan terjadi banjir.
"Itu ada ukuran buat kami ketika itu melewati ambang batas bibir sungai itu kemungkinan besar sudah terendam atau bisa dikatakan banjir," jelas Hendra.
Maka dari itu sebagai upaya penanggulangan, Hendra menyebut pihaknya juga bersiap dengan langkah-langkah antisipatif, termasuk mendirikan dapur umum dan berkoordinasi dengan Dinas kesehatan untuk kelompok rentan.
"Antisipasi kami adalah mempersiapkan sumber daya, bukan cuma personil tapi juga peralatan. Jika terjadi banjir prioritas pertama yang dilakukan sesuai dengan SOP kami adalah melakukan pencarian, pertolongan dan evakuasi (PPE)," ucap Hendra.
Hendra menekankan kolaborasi lintas instansi menjadi kunci dalam mengatasi dampak banjir di wilayah tersebut.
"Kalau cukup signifikan dampaknya, tentu kami koordinasi dengan instansi lain seperti Basarnas, tni polri," tutur Hendra. (Shasa/B)