Ia mengungkapkan, Davao, Filipina, merupakan negara pengekspor pisang terbesar kedua di dunia, setelah Ekuador. Luas lahan pisang di negara tersebut, 450 ribu hektare.
"Jika di Sulsel bisa ditanami 500 ribu hektare hingga 1 juta hektare, maka akan mengalahkan Filipina. Saya mau Sulsel nomor satu penghasil pisang di dunia," tegasnya.
Rektor Unibos, Prof. Dr. Batara Surya menyampaikan terima kasih atas terpilihnya Unibos sebagai pilot project penanaman pisang cavendish se-LLDikti IX.
Lanjut dia, dalam proses kelanjutannya ini akan sangat baik, setelah terjadi kolaborasi antara pemerintah dan dunia pendidikan.
"Terima kasih atas kepercayaan kepada kami Unibos tuan rumah. Saya yakin Pemprov Sulsel akan senantiasa berkolaborasi dengan Unibos dan pergurian tinggi lainya. Mudah-mudahan dalam proses ini ada nilai manfaat bagi masyarakat dan negara," jelasnya.
Diketahui, sekitar 24 hektar lahan milik Unibos menjadi lokasi untuk budidaya pisang. Ini merupakan Bosowa Agro. Menjadi ladang segala macam pertanian.
Kegiatan ini dihadiri langsung oleh Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin; Founder Bosowa, Aksa Mahmud; Rektor Unibos, Prof Batara Surya, dan jajaran Forkopimda Sulsel. (Yadi/B)