Saat ini, kata dia, waktu yang tersisa bagi Panitia Pemilihan Luar Negeri (PPLN) untuk mendata alamat pemilih di luar negeri yang terdampak sangat pendek. Dia khawatir pemilih yang dialihkan menggunakan metode pos tidak mendapatkan surat suaranya pada Pemilu 2024 ini.
“Kami telah sejak lama telah merekomendasikan adanya evaluasi terhadap pelaksanaan pemungutan suara melalui metode pos/surat dalam pemilu Indonesia di luar negeri. Sebab, metode pemungutan suara melalui pos rawan kecurangan,” tegasnya.
Wahyu mengungkapkan, berdasarkan pemantauan Pemilu Indonesia di luar negeri tahun 2009, 2014 dan 2019, pemungutan suara melalui metode pos/surat adalah metode pemungutan suara yang tidak bisa menjamin kerahasiaan. Soalnya, kata dia, tidak bisa diawasi dan dipantau alur distribusi tahapannya.
“Dan tidak ada metode/instrumen khusus untuk mengawasi dan memantaunya (juga),” jelasnya.
Terpisah, anggota PPLN London, Inggris, Denny Kurniawan mengatakan, pihaknya telah menyediakan kuota surat suara tambahan bagi para pemilih di Inggris.
“(Jumlah kuota) Mencukupi untuk warga yang pindah memilih ke United Kingdom (UK),” ujar Denny dalam keterangannya, Senin (1/1/2024).