MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Sosok Pdt. Musa Salusu, M.Th. sudah sangat dikenal kalangan Persekutuan Gereja Gereja di Indonesia dan Konferensi Wali Indonesia. Berkarir sejak tahun 1985 sebagai Pendeta muda hingga dipercaya menduduki jabatan puncak sebagai Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja 2 periode tentu banyak dinamika yang telah dilalui khususnya dalam mengusung kemajemukan serta menyuarakan pluralisme dan toleransi, bahwa Indonesia adalah milik seluruh elemen masyarakat, tanpa membedakan ras, suku, bahasa, etnik, bahkan agama dan keyakinan.
Sebagai Ketua Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Toraja Utara, Pdt. Musa Salusu yang dipandang sebagai tokoh pemersatu oleh masyarakat Toraja dan secara umum masyarakat Sulawesi Selatan, tak pernah ketinggalan, mensosialisasikan 4 Pilar Kebangsaan yaitu: Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhineka Tunggal Ika.
"Karena dengan cara itu kita sebagai bangsa dengan beragam suku, ras, dan agama, bisa rukun dan bersatu kalau masyarakat memahami landasan dan tujuan negara," papar Magister Theologia STT INTIM Makassar ini.
Didapuk sebagai Ketua Umum Panitia Penyelengara Sidang Raya PGI XVIII, yang akan dilaksanakan di Kab. Tana Toraja dan Toraja Utara, Sulawesi Selatan pada tgl. 1 s/d 14 November 2024, Pdt. Musa Salusu menjadi sangat sibuk membangun komunikasi yang tidak hanya melibatkan umat Kristen saja, tapi juga menggandeng tokoh lintas agama lain seperti Katolik, Umat Muslim dan tokoh adat, tokoh masyarakat, serta pemerintah guna menyukseskan hajatan ini.
Musa Salusu menyatakan Sidang Raya PGI ini bakal dihadiri sedikitnya 3.000 orang utusan dari 97 sinode anggota PGI, dan tim peninjau dari gereja-gereja di luar negeri maupun lembaga lembaga NGO, sehingga akan menjadi momentum promosi budaya, pariwisata dan produk UMKM Sulawesi Selatan yang makin dikenal di kancah nasional maupun internasional.
"Pariwisata Sulawesi Selatan akan terangkat secara nasional karena tamu-tamu yang datang bukan hanya pimpinan-pimpinan gereja, tapi semua pimpinan agama baik dari dalam negeri maupun luar negeri," jelas Musa, sambil mengingatkan bahwa Bandara Internasional Hasanuddin dan Bandara Buntu Kunik, Tana Toraja, sudah sangat siap mendukung perhelatan tersebut, termasuk angkutan darat Makassar - Toraja yang didukung Bus-Bus type executive, dan hotel - hotel yang ada di Toraja.
"Panitia akan mengundang Presiden atau wakil presiden terpilih, serta Menteri Agama. Waktu di Kalimantan Presiden Gus Dur yang datang, di Nias Wapres Jusuf Kalla. Nah, di Toraja ini tepatnya dua minggu setelah pelantikan presiden terpilih, mudah-mudahan bisa hadir meluangkan waktu.
Pembukaan Sidang Raya dilaksanakan di Pelataran Tongkonan Kete Kesu, salah satu ikon desa adat yang menyimpan banyak cerita dan sejarah Tana Toraja sehingga makin menguatkan fenomenalnya Budaya Toraja.
Ditanya tentang rencana kedepan terlebih pencalonannya sebagai Anggota DPD RI, Musa Salusu mengaku sebelumnya, banyak tokoh-tokoh agama, tokoh masyarakat menginginkan dirinya maju sebagai calon anggota DPD RI dari Sulsel, karena mereka menilai Musa Salusu bisa berbuat lebih banyak dalam skala nasional.
Setelah berdiskusi dengan keluarga dan dilengkapi dukungan ribuan KTP masyarakat yang menyatakan kesiapan mendukungnya akhirnya Musa Salusu menyatakan diri maju sebagai calon senator. Pria kelahiran Rantepao, Toraja, Sulawesi Selatan tahun1958 itu, meyakini jika dia terpilih sebagai Senator maka akan lebih luas baginya menyuarakan pluralisme dan toleransi dalam merawat nilai-nilai kebangsaan, khususnya di tanah kelahirannya, Sulawesi Selatan. Mengangkat nilai-nilai budaya dalam membangun keharmonisan, kerukunan di tengah keragaman agama dan adat istiadat adalah misi utamanya maju sebagai calon senator.
Tentang upayanya menjaring dukungan, Pdt. Musa Salusu yang mendapat Nomor Urut 16, sebagai Calon Anggota DPD RI 20024 mewakili Sulawesi Selatan, menyatakan beragam program unggulan yang tidak terbatas dalam bidang peningkatan ekonomi, pertanian, peternakan dan perikanan dia sampaikan lewat roadshow diseluruh pelosok Sulawesi Selatan, bertemu masyarakat dalam bentuk silaturahmi, sekaligus mendengar serta mencatat setiap aspirasi warga yang ditemuinya, dan puji Tuhan bahwa selama melaksanakan sosialisasi, antusiasme dan respon masyarakat sangat positif.
"Semua tempat dan kelompok masyarakat yang kami kunjungi menyambut dgn sangat baik, sehingga tanpa mendahului kehendak Tuhan, saya sangat optimis terpilih sebagai salah satu Anggota DPD RI 2024, mewakili Sulawesi Selatan", dan hal ini didukung hasil survey konsultan politik yang menempatkan saya dalam 4 besar calon anggota DPD-RI Sulsel", pungkasnya, sambil tak lupa mengucapkan terima kasih sebesar besarnya bagi tim relawan yang selama ini telah mendampinginya. (JP)