MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisioner Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sulawesi Selatan, Saiful Jihad menekankan bahwa potensi terjadinya politik uang tidak terbesar pada masa kampanye, melainkan terjadi pada masa tenang.
"Kita semua menyadari bahwa masa tenang ini dapat menciptakan ketidaktenangan bagi masyarakat. Peserta pemilu menjadi tidak tenang memikirkan bagaimana mereka bisa memperoleh suara dengan menggunakan politik uang," ujarnya Saiful Jihad saat diwawancarai di Kantor Bawaslu Sulsel, Senin (12/2/2024).
Dia menambahkan bahwa masyarakat juga menjadi tidak tenang karena adanya serangan fajar atau rezeki yang kerap terjadi pada masa tenang. "Oleh karena itu, kami terus mengintensifkan patroli dan mengajak masyarakat untuk tidak tergoda dengan politik uang," jelasnya.
Saiful juga mengakui bahwa praktik politik uang semakin canggih dengan penggunaan transfer melalui nomor rekening, OVO, dan lain sebagainya. "Kami berupaya untuk mengajak masyarakat untuk menolak politik uang setidaknya," katanya.
Beberapa peserta pemilu atau tim calon legislator bahkan melakukan konsultasi ke Bawaslu untuk melakukan acara pertandingan lomba domino dengan hadiah pada masa tenang ini. Namun, Bawaslu telah memberikan penjelasan bahwa segala tindakan yang dapat diinterpretasikan sebagai kampanye pasti akan menghadapi masalah hukum.