RAKYATSULSEL – Kita mungkin pernah mengalami masalah terkait menyimpan daging segar ketika kulkas rusak, atau bisa juga overload stok daging saat Idul Adha.
Namun tenang saja, seorang Chef asal Jakarta memberikan pengalamannya dalam menyimpan daging meskipun kita tidak memiliki kulkas atau freezer di rumah.
Menurut Chef Stefu Santoso, jika terjadi mati listrik atau tidak ada kulkas di rumah, menyimpan daging segar tetap bisa dilakukan meskipun sulit.
Dilansir dari Radar Surabaya (JawaPos Grup), Minggu (11/2), dalam situasi seperti ini, Stefu menyarankan untuk menggunakan styrofoam sebagai alternatif.
Sebelum dimasukkan ke dalam styrofoam, daging harus dibungkus rapat dengan plastik untuk mencegah udara masuk. Kemudian, daging dimasukkan ke dalam styrofoam dan diletakkan bersama es batu.
Metode ini dapat membuat daging tetap segar selama minimal 24 jam. Menurut Stefu, styrofoam adalah satu-satunya bahan yang bisa menjaga suhu tetap rendah dalam kondisi tertutup.
Untuk mempertahankan suhu dingin dalam styrofoam, garam ditaburkan ke dalamnya agar es batu tidak cepat meleleh. Garam membantu dalam menahan perubahan suhu yang signifikan.
Sebelum memasak daging yang disimpan, Stefu menyarankan untuk memeriksa kondisinya terlebih dahulu. Bau tidak sedap adalah tanda bahwa daging sudah tidak layak konsumsi.
Selain itu, perubahan warna menjadi biru atau hijau juga menunjukkan bahwa daging sudah tidak baik.
Meskipun demikian, Stefu menekankan pentingnya menyimpan daging di dalam kulkas dengan suhu di bawah 5 derajat Celcius.
Lebih baik lagi jika daging disimpan di dalam freezer, di mana dapat bertahan hingga satu tahun, dengan catatan bahwa suhu kulkas tetap stabil tanpa perubahan yang signifikan. (jp/raksul)