Diketahui, dengan perolehan kurai PKB dari hasil real count sementara KPU, hampir dipastikan dua partai besar di Kota Makassar terancam kehilangan kursi pimpinan di DPRD Makassar, yakni PDIP dan Demokrat.
Padahal jika berkaca pada Pemilu 2019 lalu, Partai Demokrat dan PDIP berhasil mengantongi enam kursi. Partai Demokrat mengontrol 74.726 suara, dan PDIP 62.785 suara. Perolehan kursi tersebut mengantar keduanya menduduki kursi wakil ketua DPRD Makassar.
Ketua DPC Demokrat Makassar Adi Rasyid Ali sebagai wakil ketua I, sementara Ketua DPC PDIP Makassar Andi Suhada Sappaile sebagai wakil ketua II. Namun pada Pileg ini, keduanya tak lagi menjadi pimpinan.
Suara Demokrat dan PDIP kian meredup. Bahkan Adi Rasyid Ali sebagai pimpinan partai sekaligus pimpinan DPRD belum aman. Karena terancam tak terpilih dengan suara sementara belum maksimal.
Sementara ini suara partai, Golkar meraih 39.896, disusul NasDem 37.790, kemudian PKS 31.746, Gerindra 29.230, PKB 27.020, dan PAN 24.508.
Untuk sementara Partai Golkar memimpin perolehan suara terbesar di DPRD Makassar. Tentu Golkar Ketua dan NasDem, PKS aman kursi wakil Ketua. Sedangkan Gerindra atau PKB berpotensi besar untuk menduduki kursi wakil ketua DPRD menggantikan Demokrat dan PDIP.
Diketahui, memasuki pencoblosan tanghal 14 lalu, Ketua DPC PKB Kota Makassar, Fauzi Andi Wawo menatap Pemilu 2024 ini penuh optimis dengan meraih target kursi lebih dari yang diperoleh sebelumnya di Makassar. Dinana agar memenuhi 5 kursi di DPRD Makassar. (Yadi/B)