Waspada! Penyakit Leptospirosis Terus Mengintai di Tengah Musim Hujan, Berikut Gejalanya

  • Bagikan
ilustrasi

RAKYATSULSEL – Intensitas hujan yang tinggi akhir-akhir ini menyebabkan kekhawatiran dalam masyarakat Indonesia. Selain menimbulkan bencana banjir, yang merugikan secara materi, ancaman penyakit juga dapat merugikan manusia.

Selain demam berdarah dengue (DBD) yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, ancaman penyakit lain yang berasal dari hewan adalah leptospirosis.

Leptospirosis adalah penyakit yang menyebar melalui urine atau air seni hewan yang terinfeksi dan membawa bakteri Leptospira, seperti air seni tikus.

Ahli Biostatistika dan Epidemiologik Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga (UNAIR), Dr. Windhu Purnomo, dr., MS. menjelaskan jika penyakit leptospirosis termasuk dalam penyakit zoonosis, yaitu penyakit menular dari hewan ke manusia ataupun sebaliknya.

“Bakteri leptospira ini berbentuk lancip dan umumnya tinggal di ginjal tikus. Hal ini sangat riskan jika tikus pipis di genangan air saat banjir. Hal ini dapat menyebabkan penularan bakteri Leptospira dari hewan ke manusia,” terangnya yang dikutip dari Radar Surabaya, Rabu (21/2).

Dia menambahkan bahwa bakteri Leptospira sangat mudah untuk masuk ke dalam tubuh manusia, terutama saat musim penghujan atau bencana banjir. Contohnya, kaki yang terkena genangan air saat hujan.

“Hal yang biasanya dianggap remeh justru berpotensi untuk kita dapat tertular leptospirosis. Salah satunya, tidak memakai alas kaki jika terjadi banjir atau melewati genangan. Kemudian, jika ada luka akan mempercepat masuknya bakteri leptospira di dalam tubuh manusia,” kata Windhu.

  • Bagikan

Exit mobile version