Waspada Virus Jembrana, Kasusnya Ditemukan di Tiga Kabupaten di Sulsel

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYAT SULSEL.CO - Virus jembrana merupakan virus menyebar antar sesama ternak, khususnya sapi. Langkah pencegahan diperlukan agar tidak merebak.

Meskipun virus ini tidak menyebar ke manusia, namun kualitas daging untuk dikonsumsi harus terjaga. Apalagi, saat ini adalah momentum menjelang Ramadan. Lalu lintas ternak antardaerah di Sulsel diprediksi meningkat. Mata rantai virus Jembrana harus diputus sejak awal.

Baru-baru ini, puluhan ekor sapi mati di Bulukumba akibat jembrana. Lalu lima ekor sapi mati di Kabupaten Sinjai. Meskipun, belum ada indikasi pasti kematiannya akibat virus jembrana.

Petugas peternakan Kecamatan Sinjai Timur, Kabupaten Sinjai, Syamsul Bahri mengatakan, lima ekor sapi mati di Desa Kaloling itu hanya satu ekor yang diduga terjangkit parasit darah. Empat sapi lainnya yang mati diduga terjangkit penyakit cacingan, bali ziekte, BEF atau demam tiga hari, dan diare.

"Diduga hanya satu ekor yang terpapar parasit darah, dari hasil wawancara ke lima peternak yang sudah mengalami kematian pada ternak sapi mereka," ujarnya.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, drh Nurlina Saking mengatakan, virus jembrana adalah virus yang menyerang sapi bali. Parasit darah sendiri bermacam-macam, salah satunya oleh virus jembrana.

Virus ini menular ke sesama ternak sapi, bukan ke manusia. Namun, bisa diputuskan dengan vaksin terhadap ternak yang terjangkit.

"Ada laporan, dan kita sudah distribusi vaksin jembrana untuk mencegah penularan. Sinjai, Bulukumba, dan Bone (daerah rawan)," jelas Nurlina.

  • Bagikan