Meski demikian, Basli Ali mengakui bahwa masih terdapat kekurangan yang perlu menjadi perhatian bersama. Diantaranya, angka kemiskinan pada Tahun 2022 sebanyak 12,24 persen mengalami sedikit peningkatan menjadi 12,27 persen pada tahun 2023. Namun, peningkatan angka kemiskinan tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Sulawesi Selatan.
Dengan memperhatikan arah kebijakan RPJMD 2021-2026, capaian indikator makro 2023, dan mengacu pada prioritas nasional dan prioritas provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2025, tema RKPD 2024 dirumuskan sebagai Penguatan Nilai-nilai Kearifan Lokal, Sosial, dan Keagamaan serta Pelestarian Lingkungan sebagai Penopang Tiga Pilar Pembangunan.
Kadis Kelautan dan Perikanan Provinsi Sulawesi Selatan, M. Ilyas, yang mewakili Gubernur, menyampaikan bahwa Momentum Musrenbang ini dapat dimanfaatkan untuk menyamakan persepsi serta menyatukan pandangan tentang banyak hal, menyangkut urusan pemerintahan dan juga pembangunan secara luas.
Hal ini dimaksudkan agar program-program pembangunan akan selalu selaras dengan pembangunan ditingkat Provinsi Sulawesi Selatan dan nasional.
Secara khusus, M. Ilyas menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Kepulauan Selayar dan seluruh pemangku kepentingan pembangunan atas segala dukungan, kontribusi, dan sinergitas dalam mewujudkan Sulawesi Selatan yang lebih sejahtera.
Pembukaan Musrenbang tersebut ditandai dengan penabuhan gendang oleh Bupati Kepulauan Selayar. (***)