Bawaslu Maros Minta Waspadai Radikalisme di Pilkada Serentak 2024

  • Bagikan
Komisioner Bawaslu Maros, Mahmuddin menerima cenderamata usai menjadi narasumber dialog kebangsaan dengan tema Ancaman Radikalisme terhadap Demokrasi Indonesia di Ruangan Rapat Cafe Bagas, Turikale, Kabupaten Maros, Senin (29/4/2024).

MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI telah resmi menetapkan jadwal dan tahapan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Tahun 2024, dengan hari pemungutan suara jatuh pada 27 November mendatang. Dalam pelaksanaannya memunculkan berbagai permasalahan dan tantangan. 

Komisioner Bawaslu Kabupaten Maros, Mahmuddin mengungkapkan salah satu tantangan yang perlu diwaspadai pada tahun politik ini adalah isu radikalisme, sebagai salah satu topik mendesak dalam dinamika politik dan keamanan khususnya dalam penyelenggaraan Pilkada 2024.

Menurutnya, isu radikalisme memunculkan kekhawatiran yang serius terkait dengan stabilitas, keamanan, dan integritas demokrasi negara. Untuk itu kata Mahmuddin, diperlukan sinergitas pemerintah dan masyarakat sipil untuk mengidentifikasi potensi ancaman dan menyusun strategi pencegahan yang tepat. 

Hal ini disampaikan saat menjadi narasumber dialog kebangsaan dengan tema Ancaman Radikalisme terhadap Demokrasi Indonesia yang digelar Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Maros, di Ruangan Rapat Cafe Bagas, Turikale, Kabupaten Maros, Senin (29/4/2024). 

"Pemilu dan Pilkada seringkali menjadi periode sensitif, khususnya terkait isu radikalisme yang sewaktu-waktu dapat kembali muncul. Hal ini dapat terjadi karena perbedaan pendapat politik, ketegangan sosial, dan perasaan ketidakpuasan yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal," ujarnya. 

“Pelaksanaan Pilkada adalah suatu hal yang sangat penting dalam kehidupan demokrasi kita, sehingga masyarakat harus tetap waspada terhadap gerakan radikalisme di Pilkada 2024, karena mengancam stabilitas politik, toleransi, dan juga keamanan," terangnya.

  • Bagikan

Exit mobile version