TQ Bahas Soal Kemandirian Masjid

  • Bagikan

PAREPARE, RAKYATSULSEL - Masjid menjadi salah satu perhatian Calon Wali Kota Parepare, Taqyuddin Djabbar (TQ).

Maju pada Pilkada Parepare 2024 tahun ini, Ketua Perkumpulan Penggemar Bongsai Indonesia (PPBI) Parepare ini mengemukakan, salah satu misinya, berkeinginan agar masjid memiliki kemandirian, selain sebagai media dakwah dan Tarbiyah atau pendidikan.

"Fungsi masjid juga sebagai wadah muamalat yang terkait dengan kemasyarakatan, ekonomi, dan sosial. Dan itu bermuara pada kemandirian mesjid," jelasnya.

Terkait hal itu, Ketua IKA Unhas Parepare ini mengatakan, jika memenangkan Pilkada dan terpilih memimpin Parepare priode 2024-2029 mendatang, kemandirian masjid menjadi sektor yang akan mendapat perhatian prioritas.

"Sudah waktunya masjid menjadi pusat pemberdayaan masyarakat, sehingga kemandirian masjid sangat diperlukan," jelas
Ketua Dewan Pakar Icmi Parepare ini.

TQ berpendapat, ekonomi merupakan tiang dan pilar paling menopang pembangunan. Tanpa kemapanan ekonomi, kesejahteraan masyarakat sulit terwujud.

"Ekonomi menjadi hal yang paling penting dalam pembangunan, dan menciptakan kesejahteraan masyarakat. Salah satu yang dapat dilakukan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat, dengan menggiatkan kegiatan-kegiatan ekonomi yang berbasis masjid," mantan alumni SMA Negeri 1 Parepare ini menjabarkan.

Untuk bisa memberikan kesejahteraan, utamanya bagi masyarakat sekitar masjid, kata TQ yang dikenal dekat dengan Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), HM Yusuf Kalla ini, harus ditopang kemandirian masjid.

"Jika terpilih walikota Parepare, saya berkeinginan setiap pengurus masjid nantinya terlibat dalam kemandirian masjid, ynng tidak lagi hanya mengandalkan
bantuan-bantuan dari para donatur, akan tetapi pengurus masjid mampu menciptakan
unit-unit usaha yang dapat dikembangkan oleh masjid," TQ menjabarkan.

Unit usaha yang dimaksud, kata mantan Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Parepare dua priode ini, bisa berupa koperasi, BMT usaha sewa menyewa, dan lainnya.

"Dengan adanya kegiatan usaha yang dilakukan, setidaknya dapat mengurangi beban-beban yang harus dikeluarkan masjid dalam setiap kegiatannya," tandasnya.

(*)

  • Bagikan

Exit mobile version