RAKYATSULSEL - Anggota DPRD DKI Jakarta dari PDI-P Gilbert Simanjuntak menyebut, ada oknum Bintara Pembina Desa (Babinsa) yang membekingi parkir liar khususnya di minimarket.
Hal itu dikatakan Gilbert menanggapi wacana Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta yang akan menertibkan parkir liar khususnya di minimarket.
Murutnya, penertiban parkir liar di minimarket saat ini menjadi sangat repot karena ada oknum berseragam yang membekingi juru parkir liar.
"Kemudian kayak yang di minimarket itu, yang nyuruh ada tukang parkir di situ malah Babinsa setempat. Ya kan repot jadinya," kata Gilbert saat dihubungi disway.id pada Selasa, 7 Mei 2024.
Namun Gilbert tak menyebutkan lokasi parkir liar di minimarket yang dibekingi oknum Babinsa itu.
Gilbert menilai, selama ini Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tidak hadir di tengah masyarakat. Sehingga praktik parkir liar, dan pak ogah kian marak di Jakarta.
"Kalau pemerintah tidak hadir tidak mengawasi rakyat itu yang terjadi, makanya pemerintah harus hadir. Itu kan artinya kita gak ada pemerintah yang ada preman," ucap Gilbert.
Gilbert menilai, sepeninggal Anies Baswedan, praktik parkir liar dan pak ogah kian marak di Jakarta. Hal itu karena menurunnya pengawasan dari Gubernur yang menjabat saat ini.
"Kayak kemaren aja, pemerintahnya tegas gak ada (pak ogah) yang diputaran jalan itu semua. Beres tuh, tapi kok tiba-tiba sesudah zamannya Anies (pak ogah) di putaran semua," ujarnya.
Harusnya lanjut Gilbert, Gubernur perintahkan jajarannya hingga ke level RT/RW untuk ikut mengawasi praktik parkir liar di minimarket-minimarket setempat.
"Itu kan urusannya pemerintah setempat, lurah, RT/RW. Tapi mereka kan nggak berdaya kalau tidak ada payung dari atas. Gubernurnya harus mesti jadi pengayom masyarakat, kalau gubernurnya nggak bisa jadi pengayom ya begitu," pungkasnya. (FIN/RAKSUL)