Sisi Humanis Kapolres Luwu Terhadap Tanggap Darurat Bencana Mendapat Apresiasi Publik

  • Bagikan
Kapolres Luwu AKBP Arisandi (Kiri) bersama Wadansat Brimob Polda Sulsel AKBP Fajar Dani (kanan) di Posko Induk Tanggap Darurat Bencana.

LUWU, RAKYATSULSEL - Pasca Banjir Bandang dan Tanah Longsor yang menghantam Luwu, Pemerintah Kabupaten Luwu telah menetapkan masa tanggap darurat selama sebulan.

Dalam situasi tanggap darurat ini, berbagai pihak dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, TNI-Polri, dan elemen masyarakat turut serta dalam upaya penanganan bencana dengan memberikan bantuan kemanusiaan.

Dua Perwira Menengah Polri, yakni AKBP Arisandi, yang saat ini menjabat sebagai Kapolres Luwu bersama AKBP Fajar Dani Susanto yang saat ini menjabat Wadansat Brimob Polda Sulsel dan merupakan mantan Kapolres Luwu, tampak aktif terlibat dalam operasi kemanusiaan pasca bencana.

Selama 2,6 tahun menjabat sebagai Kapolres Luwu, Fajar Dani sudah terlibat aktif dalam penanganan pencegahan penyakit selama pandemi Covid-19. Kepemimpinannya dianggap mampu menjaga situasi keamanan yang kondusif serta melakukan upaya pencegahan penyakit dengan efektif.

Abdillah, seorang tokoh masyarakat Luwu, menyebut Fajar Dani sebagai sosok yang merakyat dan ramah. "Pak Fajar ini orangnya humanis dan dekat dengan warga Luwu, bahkan dekat dengan anggotanya," ujarnya kepada Rakyat Sulsel.

Bahkan, sejak ditetapkannya Tanggap Darurat Bencana oleh Pj. Bupati Luwu, Fajar juga terlihat aktif di posko induk tanggap darurat di Tribun Lapangan Andi Djemma, Belopa. Bersama anggota Brimob Polda Sulsel, ia terlibat dalam proses evakuasi warga menggunakan helikopter Kepolisian Polda Sulsel dari Latimojong.

  • Bagikan