MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Stadion bertaraf internasional akan segera dibangun di Kota Makassar. Peletakan batu pertama alias groundbreaking stadion berkapasitas 50 ribu orang dengan standard dari Federation Internationale de Football Association atau FIFA itu dijadwalkan pada Juli mendatang.
Adapun pengerjaan konstruksi stadion tersebut mulai dilakukan pada November 2024. Stadion di Sudiang dikerjakan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan (PUPR) RI dengan menggunakan APBN untuk konstruksi sedangkan infrastruktur, fasilitas pendukung lainnya dan akses jalan dibebankan ke Pemerintah Provinsi Sulsel dan Pemerintah Kota Makassar melalui APBD.
Untuk akses jalan dibebankan ke Pemerintah Kota Makassar. Maka dari itu, beberapa waktu lalu Pemerintah Kota Makassar melakukan peninjauan di lokasi stadion di wilayah Sudiang.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Makassar, Firman Hamid Pagarra mengatakan anggaran yang disiapkan oleh Pemerintah Kota Makassar untuk pengerjaan akses jalan di Stadion Sudiang itu sekitar Rp 200-300 miliar.
Namun, kata Firman, tidak menutup kemungkinan anggaran tersebut akan bertambah dengan karena selain akses jalan, masih banyak yang perlu dibenahi di sekitar lokasi stadion tersebut seperti, area resapan di sekitar lokasi dan juga pembebasan lahan milik warga sekitar.
"Makanya nanti akan didata secara detail. Terus akan dianggarkan di perubahan 2024 karena kalau tidak terlalu detail akan dianggarkan beberapa kali," imbuh Firman, Selasa (14/5/2024).
Firman mengatakan akses jalan di Stadion Sudiang, juga akan dilakukan pendataan ulang dan pembenahan. Termasuk, melakukan rapat-rapat teknis sambil menunggu penganggaran APBD Perubahan 2024.
"Semua jalan akan dibenahi. Perlu didata ulang, bukan hanya 5 kilometer jalan. Selain itu banyak hal teknis yang harus dibenahi seperti riwayat tanah. Percuma diangggarkan kalau tidak dibebaskan," ujar Firman.
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) RI telah mengumumkan akan segera membangun stadion sepak bola di Sudiang, Kota Makassar. Ditargetkan pembangunan fisik stadion sepak bola ini dilaksanakan pada November 2024 mendatang. Dengan skema pembangunan multi years contract (MYC), stadion sepak bola ini akan berstandar FIFA.
"Sebagai tindak lanjut kunjungan Presiden RI ke Sulsel pada September 2023 lalu, Kementerian PUPR akan membangun Stadion Sepak Bola Sudiang di Makassar yang berstandar FIFA," tulis Kemenpupr melalui akun Instagramnya, beberapa waktu lalu.
Sebagai upaya percepatan, Kementerian PUPR akan melakukan penyusunan dokumen Readiness Criteria (RC) antara lain melalui penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan bekerja sama dengan Pemprov Sulsel dan Pemkot Makassar dalam penyiapan amdal lalulintas.
Sebab, berdasarkan peninjauan lokasi lahan pembangunan stadion, masih ada beberapa hal yang masih harus diperhatikan. Di antaranya lokasi lahan yang dekat dengan Bandara Sultan Hasanuddin, drainase di sekitar lokasi, dan juga akses jalan menuju stadion harus sesuai dengan standar FIFA.
"Hal ini dikarenakan Sertifikat Laik Fungsi (SLF) yang dikeluarkan oleh FIFA mencakup kelaikan fungsi stadion dan juga akses jalan menuju stadion itu sendiri," tulis Kementerian PUPR.
Sementara itu, Penjabat Gubernur Sulsel Bahtiar Baharuddin memastikan pembangunan Stadion Sudiang telah resmi dianggarkan di APBN. Kepastian itu didapatkan setelah Bahtiar mengikuti Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional (Musrenbangnas) yang dibuka Presiden Jokowi di Jakarta, beberapa waktu lalu.
"Dalam Musrenbangnas sudah tercantum pembangunan Stadion Sudiang," kata Bahtiar, pekan lalu.
Dalam Musrenbangnas, dokumen perencanaan stadion tersebut telah menjadi bagian dari dokumen perencanaan pembangunan nasional, sehingga dipastikan pendanaan dari APBN melalui Kementerian PUPR.
"Sudah masuk menjadi bagian dokumen perencanaan pembangunan nasional kita untuk pembangunan stadionnya. Artinya, ini sudah bisa dipastikan sudah terbiayai oleh APBN kita melalui Kementerian PUPR," imbuh dia.
Peninjauan ini menandai komitmen bersama dalam memajukan infrastruktur olahraga di Sulsel. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) pada 25 April 2024 lalu telah merilis desain stadion yang akan dibangun sesuai standar FIFA, dengan rencana percepatan penyusunan dokumen Readliness Criteria (RC), termasuk Detail Engineering Design (DED).
Bahtiar menekankan pentingnya evaluasi berkala dan memastikan progres yang signifikan. Tim dari Kementerian PUPR telah melakukan berbagai pengecekan, termasuk survei tanah yang melibatkan sekitar 40 orang untuk perencanaan stadion.
"Sebagai Penjabat Gubernur saya harus mengevaluasi dari waktu ke waktu," ucap Bahtiar.
Pembangunan fisik stadion dijadwalkan akan dimulai pada November 2024 dengan kontrak multiyears. Sejalan dengan itu, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Makassar juga telah merencanakan pembangunan jalan di sekitar stadion untuk mendukung kebijakan Presiden Joko Widodo ini.
"Saya mengajak juga Pemerintah Kota Makassar karena progresnya semakin jelas, komitmen kami dengan Pemkot adalah membangun jalannya," ujar dia.
Stadion Sudiang dirancang untuk menjadi representatif bagi masyarakat, terakses hingga ke Maros dan Gowa dan menjadi pusat kawasan kota baru di Makassar serta pendukung pengembangan Mamminasatapa.
Lokasi pembangunan yang berdekatan dengan stadion mini akan memungkinkan stadion mini tetap difungsikan sebagai stadion pendukung. Fasilitas publik seperti lintasan sepeda dan kolam renang yang saat ini tidak berfungsi akan direvitalisasi secara bertahap.
"Fasilitas publik di sini ada banyak, ada lintasan sepeda, kolam renang dan itu sekarang tidak berfungsi, sayang sekali. Ini akan kita fungsikan kembali secara bertahap sebagai kawasan olahraga," ungkapnya.
Kawasan sekitar diharapkan akan berkembang dengan hadirnya restoran, mall, dan fasilitas lain yang menjadi kebutuhan masyarakat. Stadion akan dibangun di atas lahan seluas 20 hektar yang disiapkan Pemprov Sulsel untuk memberikan ruang yang lebih luas dan fasilitas tambahan, mengusung konsep kawasan stadion hijau yang ramah lingkungan dan mendukung rekreasi olahraga. Kawasan ini sendiri memiliki luas 75 hektare. (shasa anastasya-abu hamzah/C)