Respon Keluhan Masyarakat, Polda Sulsel Bakal Kolaborasi Pemda Tertibkan Jukir Liar

  • Bagikan
Pertemuan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi dan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo.

MAKASSAR, RAKYATSULSEL-- Kehadiran juru parkir (jukir) liar di sejumlah daerah di Sulawesi Selatan (Sulsel), utamanya di kota besar seperti Makassar, Kabupaten Gowa dan Maros, dinilai sangat meresahkan.

Aksi jukir liar tersebut kian membetot perhatian masyarakat, terlebih untuk penertiban dan penindakan. Mereka sering membuka lahan parkir ilegal di emperan pertokoan dan lokasi lain yang ramai dikunjungi warga, termasuk di bahu jalan.

Dalam beberapa kejadian viral di media sosial pun memperlihatkan tingkah jukir liar yang mematok tarif tidak masuk akal untuk penggedara, utamanya pengendara mobil, mulai dari Rp20.000 hingga Rp30.000.

Adanya insiden-insiden itu membuat polisi turun tangan untuk menertibkan jukir liar yang ada di 24 kabupaten dan kota di Provinsi Sulsel.

Pernyataan tersebut ditegaskan Kapolda Sulsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi seusai melakukan pertemuan dengan Bupati Gowa, Adnan Purichta Ichsan Yasin Limpo di Mapolda Sulsel, Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Kamis (16/5/2024) kemarin.

Orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel itu menyebut, Kabupaten Gowa sendiri tidak jauh beda dengan Makassar. Terlebih daerah tersebut merupakan penyangga ibu kota Provinsi Sulsel, yang tidak terlepas dari persoalan parkir liar.

"Karena itu, untuk Makassar ini sudah kita lakukan. Nah, saya melihat bahwa Kabupaten Gowa ini sebagai kota yang paling dekat atau bagian paling terdekat dari Kota Makassar dan sudah tidak ada batas," sebutnya.

Selain berkomunikasi langsung dengan pemerintah daerah dalam penertiban parkir dan jukir liar, Andi Rian juga mengatakan telah menginstruksikan seluruh jajaran kapolres agar menindaklanjuti masalah ini dengan berkoordinasi bersama pemerintah daerah masing-masing.

Ia menyebut, tujuan dirinya merespon keluhan masyarakat ini dikarenakan tidak ingin persoalan parkir liar terus berlarut hingga nantinya dikhawatirkan memicu adanya konflik sosial di kemudian hari. Terlebih, fenomena jukir liar yang sering viral bisa memicu perselisihan di masyarakat. (Isak/B)

  • Bagikan