MAROS, RAKYATSULSEL – Inovasi terbaru dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Makassar (UIM) Al-Gazali telah menarik perhatian luas. Tim dosen berhasil mengembangkan metode fermentasi jahe dan madu yang diyakini efektif dalam membantu mengatasi masalah Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA), yang seringkali mengganggu kesehatan masyarakat.
ISPA merupakan penyakit saluran pernapasan akut yang mudah menjangkiti manusia apalagi anak-anak. Sebuah inovasi baru dalam pengobatan penyakit ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut) telah diperkenalkan kepada masyarakat Desa Pattontongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros.
Melalui program pengabdian kepada masyarakat, Tim Dosen Fakultas MIPA UIM Al-Gazali telah mengembangkan metode fermentasi jahe dan madu untuk membantu mengatasi masalah ISPA yang seringkali mengganggu kesehatan masyarakat.
Dalam pertemuan yang diselenggarakan di balai Desa Pattontongan, Kecamatan Mandai, Kabupaten Maros pada hari Sabtu, 25 Mei 2024, tim pengabdian kepada masyarakat dari UIM Al-Gazali memperkenalkan konsep fermentasi jahe dan manfaatnya dalam meningkatkan daya tahan tubuh serta meredakan gejala ISPA yang merupakan hasil penelitian Dosen Farmasi Fakultas MIPA UIM.
“Jahe memiliki kandungan antioksidan dan antiinflamasi yang tinggi, sehingga sangat baik untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan meredakan gejala ISPA seperti batuk dan pilek. Madu merupakan bahan yang telah disampaikan Allah dalam alquran surah an nahl : 69 “Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Hal tersebut dipaparkan oleh apt. Andi Dian Astriani, S.Farm, M.Si. salah satu ketua tim pengabdian.
Dalam sesi praktik, masyarakat diajak untuk belajar cara membuat minuman jahe fermentasi yang mudah dan murah. Para peserta diberikan panduan tentang bahan-bahan yang diperlukan serta langkah-langkah fermentasi yang tepat untuk menghasilkan minuman yang berkhasiat.
Salah seorang warga yang mengikuti kegiatan pengabdian menyampaikan sangat adanya kehadiran para dosen yang memberikan edukasi dan infomasi terkait dengan obat herbal.
“Saya senang belajar tentang fermentasi jahe ini. Semoga dengan minuman jahe ini, keluarga kami bisa terhindar dari ISPA dan tetap sehat,” ujarnya.
Sementara itu, Sekertaris Desa Pattontongan, Syamsiah, S.E menyampaikan apresiasinya terhadap kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini.
“Kami berterima kasih kepada tim pengabdian dari UIM yang telah membantu meningkatkan pengetahuan dan kesehatan masyarakat kami,” katanya.
Wakil Dekan I FMIPA UIM Al-Gazali, Dr. Apt. Nur Alim, S.Si., M. Si. dalam sambutannya mengungkapkan kegiatan pengabdian ini merupakan bentuk dari Langkah nyata kepada masyarakat.
“Kegiatan pengabdian ini merupakan hasil penelitian dan diharapkan, dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari kegiatan ini, masyarakat Desa Pattontongan dapat memanfaatkan inovasi fermentasi jahe Dan madu sebagai salah satu upaya preventif dalam menjaga kesehatan dan mengurangi risiko terkena ISPA. Fakultas MIPA berkomitmen untuk terus mencerdaskan masyarakat melalui hasil-hasil penelitian mahasiswa dan dosen FMIPA yang berlandaskan nilai-nilai ajaran ahli sunnah wal jama’ah An-nahdiyah,” ujarnya. (*)