Evy melanjutkan post mortem ini bertujuan untuk lebih memastikan lagi hewan ternak tersebut layak dikonsumsi atau tidak. Sebab, terkadang penyakit yang dijangkit oleh hewan ternak tidak terdeteksi melalui pemeriksaan fisik. Sehingga, post mortem ini sangat diperlukan.
" Memang terkadang dilakukan pemeriksaan di dalam (tubuh hewan setelah disembelih), karena terkadang penyakit penyakit ternak itu, dia melengket di limpa atau di hatinya. Jadi tidak nyata secara fisik," sambung Evy.
Ia menambahkan jika ditemukan daging atau hati hewan ternak terjangkit penyakit atau ada semacam cacing, maka DP2 Kota Makassar akan segera menindaklanjuti.
Dengan, mengambil sampel hewan ternak yang telah disembelih tersebut untuk dibawa ke laboratorium untuk diperiksa. Serta, menyarankan masyarakat sekitar untuk tidak mengonsumsi hati dan limpa dari ternak yang terdeteksi tersebut.
" Kami mengambil sampelnya ditempat itu, membawa ke laboratorium untuk diperiksa dan tidak disarankan untuk mengkonsumsi hati dan limpanya itu," tutup Evy. (Shasa/C)