Ia juga mengingatkan kepada seluruh peserta hari pertama yang berjumlah 38 orang untuk mengawali test dengan berdoa, ia menguraikan bahwa seleksi SKD akan berisi 3 jenis soal ujian, diantara tes wawasan kebangsaan yang berbobot nilai ambang batas 65, Tes Intelegensi Umum bernilai ambang batas 80, dan tes karakteristik pribadi dengan nilai ambang batas 156.
“Do’a adalah yang pertama dan paling utama, selebihnya, kerjakanlah dengan tenang, yakin atas kemampuan diri kita masing-masing,” ungkapnya.
Untuk diketahui, pelaksanaan seleksi penerimaan calon pegawai dan taruna/i sekolah kedinasan Kemenkumham saat ini juga menggunakan ABR atau (Aplikasi Bersih Rekrutmen) sebagai alat bantu pendukung dalam tahapan seleksi untuk mengidentifikasi perjokian.
ABR lahir dari hasil inovasi Sdr. Reza Adityas Ananda Biro SDM Sekretariat Jenderal Kemenkumham pada tahun 2023 yang dikembangkan secara mandiri dengan semangat menciptakan proses rekruitmen bersih, transparan dan menghindari praktik kecurangan peserta.
Keunggulannya sendiri, menurut reza, yaitu dapat mendeteksi joki pada seleksi penerimaan pegawai yang telah dibuktikan dengan tertangkapnya 11 joki pada Tahun 2023 di 4 wilayah seleksi. Dengan hadirnya ABR, diharapkan proses penerimaan pegawai dan sekolah kedinasan menjadi lebih transparan, objektif dan bersih dari praktik kecurangan.
Meski begitu, panitia penerimaan Catar Kemenkumham telah menyiapkan layanan pengaduan bagi para peserta SKD. peserta dapat melaporkan pengaduan terkait adanya kecurangan yang disertai dengan bukti pendukung melalui layanan Helpdesk berupa pesan singkat Whatsapp pada nomor: +62878 4030 2006.
“Disamping memanfaatkan teknologi pengawasan yang telah teruji, kita juga tetap membuka layanan pengaduan melalui laporan pada helpdesk kami ya, pastinya kita semua berkomitmen untuk seleksi yang jujur dan adil,” tandasnya. (*)