Dalam disertasi Dosen FKG Unhas itu, Dia menyampaikan kesimpulan. Pertama, kafein memberikan pengaruh paling signifikan terhadap peningkatan ekspresi IL-1 dibandingkan dengan blomarker yang lain.
"Sehingga terjadi peningkatan osteoklas yang mempercepat proses resorpsi dan pergerakan gigi," sebutnya
Kedua, Etanol selain memberikan pengaruh signifikan pada ekspresi IL-1 juga memberikan pengaruh signifikan yang sama terhadap ekspresi OPG dan TGF-ɓ sehingga terjadi peningkatan osteoblas yang mempercepat aposisi dan memperlambat pergerakan gigi.
Ketiga, Kombinasi kafein dan etanol memberikan pengaruh signifikan pada semua ekspresi biomarker terutama pada TGF-B, OPG dan IL-1 sehingga terjadi peningkatan peningkatan produksi osteoblas yang mempercepat aposisi dan memperlambat pergerakan gigi.
Pada hasil perhitungan biometrik pergerakan gigi, kafein menghasilkan perubahan yang lebih besar dibandingkan kelompok yang lain, sementara etanol menghasilkan perubahan yang lebih kecil dari kelompok gaya dan kafein.
"Sementara kombinasi kombinasi kafein dan etanol menghasilkan perubahan jarak yang paling paling kecil," jelasnya.
Adapun saran yakni, pertama kata dia. Perlu di lakukan penelitian lebih lanjut terkait pengaruh kafein, etanol serta kombinasi kafein dan etanol terhadap jaringan lunak disekitar pergerakan gigi pada perawatan ortodonti dengan menggunakan biomarker lain seperti NCAT1, RUNX-2, dan lainnya.
Poin kedua, Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang percepatan pergerakan gigi dengan perhitungan presisi yang lebih: akurat nienggunakan alat seperti Micro-CT analysis image.
"Ketiga, Perlu dilakukan penelitian pada daerah tekanan dan regangan. Serta keempa, Perlu dilakukan penelitian dengan Konsentrasi kafein dan etanol yang berbeda," demikian saran hasil penelitianya. (*)