BONE, RAKYATSULSEL – Pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta petani, khususnya petani pisang Cavendish di Kabupaten Bone, berpotensi meraih kesejahteraan. Hal ini didukung oleh anggaran besar yang disediakan oleh sejumlah bank di Kabupaten Bone, seperti Bank Sulselbar, BRI, dan Bank Mandiri, dengan total mencapai triliunan rupiah untuk pelaku UMKM dan petani, terutama petani pisang Cavendish.
Abdi Ahmad, seorang pengamat ekonomi di Kabupaten Bone, mengungkapkan bahwa saat ini hanya orang yang tidak berusaha yang tidak berpeluang untuk sejahtera.
Pemerintah, melalui lembaga keuangan seperti Otoritas Jasa Keuangan, telah menyediakan anggaran besar guna mendukung peningkatan ekonomi masyarakat melalui pinjaman kredit ringan dan lunak dari berbagai bank.
"Di Bone, Bank Mandiri, BRI, dan Bank Sulselbar telah menyediakan anggaran kredit untuk pelaku UMKM, khususnya bagi petani pisang Cavendish," ujar Abdi Ahmad, Selasa (15/10).
Ia menambahkan bahwa petani pisang Cavendish di Kecamatan Mare telah mendapatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) hingga ratusan juta rupiah. Beberapa petani di kawasan tersebut bahkan mulai menikmati hasil dari budidaya mereka yang telah berbuah.
Kepala Bank Sulselbar Cabang Utama Bone, Muh. Anas, bersama dengan Kepala BRI Cabang Watampone, Suryadi, dan Kepala Bank Mandiri Cabang Bone, Emma Rahmawati, menegaskan pentingnya UMKM dalam perekonomian Indonesia.
UMKM dianggap sebagai pilar penting dalam stabilitas ekonomi, baik di tingkat lokal maupun nasional, serta sebagai upaya pemberdayaan masyarakat.
“Kami memberikan kemudahan bagi pelaku UMKM, khususnya petani pisang Cavendish, untuk mendapatkan KUR dengan target anggaran sekitar Rp 30 miliar,” ungkap Muh. Anas.
Senada dengan itu, Kepala BRI Cabang Watampone, Suryadi, menjelaskan bahwa per September 2024, BRI telah menyiapkan KUR Mikro sebesar Rp 1,130 triliun. KUR Mikro diperuntukkan bagi pelaku UMKM yang membutuhkan kredit di bawah Rp 100 juta.
Selain itu, BRI juga menyediakan KUR Ritel dengan plafon mencapai Rp 124,078 triliun, yang diberikan kepada debitur dengan usaha produktif dan layak dengan kredit antara Rp 25 juta hingga Rp 500 juta per debitur.
Namun, untuk saat ini, kuota KUR Ritel telah habis dan akan dilanjutkan setelah Bupati Bone yang baru terpilih memberikan kebijakan lebih lanjut. (Enal)