MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Cuaca ekstrem melanda beberapa daerah di Sulsel, termasuk di Kota Makassar belakangan ini. Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Makassar tercatat ada 48 titik rawan banjir.
Informasi yang dihimpun, 48 titik ini tersebar di 20 kelurahan di empat kecamatan. Diantaranya, Kecamatan Panakkukang ada Kelurahan Panaikang, Tallo, Pandang. Kecamatan Manggala, ada Kelurahan Manggala, Tamangapa, Antang, Batua, Bitoa, Borong.
Kemudian, Kecamatan Biringkanaya ada Kelurahan Katimbang, Paccerakkang, Berua, Laikang, Sudiang, Pai dan Kecamatan Tamalanrea ada Kelurahan Tamalanrea, Tamalanrea Jaya, Kapasa, Kapasa Raya.
Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Makassar, Achmad Hendra Hakamuddin, mengatakan hasil pemantauan Tim Kaji Cepat BPBD pada 7 Desember, menunjukkan situasi masih terkendali meski hujan terus mengguyur Kota Makassar.
"Total Wilayah yang dilakukan pemantauan sebanyak 4 Kecamatan, 20 Kelurahan dengan total 47 Titik rawan banjir di Kota Makassar," ujar Hendra--sapaan akrabnya.
Ia menyebut sejauh ini wilayah-wilayah tersebut masih dapat dilalui kendaraan roda dua dan roda empat. Pihaknya terus melakukan koordinasi antara pemerintah setempat, dan koordinator tim pengungsi untuk menangani dampak banjir.
"Terkoordinasi antara petugas BPBD dan pemerintah setempat, serta antara petugas BPBD dan koordinator Tim Pengungsi," tambahnya.
Tak hanya itu, Hendra menyebut pihaknya telah mempersiapkan sejumlah alat penunjang di lapangan. Seperti, dua unit perahu karet, empat unit dayung, 41 unit rompi pelampung, dua unit ban pelampung, serta 41 unit helm pelindung.
Sehingga sebagai langkah antisipasi, Hendra menyebut masyarakat yang terdampak dari cuaca ekstrem dapat menghubungi layanan tanggap darurat 24 jam melalui Call Center 112.
Selain itu, masyarakat juga dapat menghubungi Pusdalops BPBD Makassar di nomor 0811-4171-112.
Sementara itu, Wali Kota Makassar, Moh Ramdhan Pomanto meminta masyarakat waspada selama cuaca ekstrem berlangsung. Di mana, cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan terjadinya banjir.
Ia pun meminta masyarakat untuk mengamankan dokumen penting dan memastikan instalasi listrik dalam kondisi aman.
Selain banjir, ancaman angin kencang dan petir juga menjadi perhatian. Danny mengimbau warga untuk menghindari pohon saat angin kencang melanda.
Danny pun berharap warga tetap tenang dan berkumpul di rumah selama cuaca ekstrem berlangsung. "Mari kita berdoa agar semua berjalan lancar dan risiko dapat diminimalkan," tutup Danny.
Diketahui, Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BBMKG) Wilayah IV Makassar mengeluarkan peringatan dini terkait potensi cuaca ekstrem yang diperkirakan melanda Kota Makassar dan sejumlah wilayah di Sulawesi Selatan pada 4-6 Desember 2024.
Prakirawan BBMKG, Sitti Nurhayati Hamzah, mengungkapkan Kota Makassar berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat, disertai kilat, petir, dan angin kencang.
Di mana, intensitas curah hujan diprediksi lebat mencapai 40-60 persen.
"Kondisi ini diprediksi dapat memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor," jelas Sitti. (Sasa/B)