GOWA, RAKYATSULSEL - Kasus pembuatan dan pengedaran uang palsu di wilayah Kabupaten Gowa mengagetkan publik. Pasalnya, uang palsu tersebut diketahui nilainya mencapai miliaran rupiah dan diproduksi di dalam lingkungan kampus Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar.
Menurut informasi yang diperoleh Rakyat Sulsel, kasus ini telah ditangani oleh Satreskrim Polrestabes Gowa. Dimana, pada pekan lalu ada sejumlah staf kampus diduga tempat diproduksi uang palsu tersebut diamankan. Salah satunya berinisial AI yang diketahui merupakan salah satu petinggi di kampus tersebut.
"Senin yang lalu ada yang ditangkap, terus polisi lakukan pengembangan dan Jumat pagi ada satu orang lagi yang ditangkap (AI)," ujar salah seorang yang enggan disebutkan namanya kepada Rakyat Sulsel.
Dari informasi yang diterimanya, selain staf kampus yang diamankan, ada juga sejumlah barang bukti berupa mesin pencetak uang palsu dan uang palsu sendiri yang nilainya mencapai miliaran rupiah ikut diamankan polisi.
Adapun kasus uang palsu ini diketahui bisa terungkap saat salah satu staf kampus negeri yang ikut ditangkap polisi itu meminta tolong kepada seorang temannya untuk membayarkan angsurannya di salah satu kantor pembiayaan.
Saat di kantor pembiayaan yang tak disebutkan alamatnya itulah uang tersebut tidak terdeteksi oleh sinar x-ray atau alat pengecek uang. Karena curiga uang itu tidak asli, pihak pembiayaan pun memeriksa nomor seri uang yang orang tersebut dan ternyata semuanya sama.
Mengetahui ini adalah perbuatan pidana, orang pembiayaan tersebut meminta indentitas atau KTP orang yang diarahkan staf kampus negeri itu untuk membayarkan angsurannya. Setelah pergi, orang pembiayaan kemudian melaporkan temuannya ini ke pihak Polsek Pallangga.
Dari situlah, polisi lalu mendatangi orang yang membayar angsuran tadi dan meminta keterangan sumber uangnya dan selanjutnya menunjukkan tempat uang palsu tersebut diproduksi yang ternyata berada di dalam wilayah salah satu kampus negeri di wilayah Kabupaten Gowa.
Hanya saja, saat Rakyat Sulsel menindaklanjuti informasi ini, pihak Polres Gowa masih enggan memberikan keterangan. Meskipun Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Bahtiar saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut.
"Sabar dulu yah saudara. Nanti dirilis, masih mau dikembangkan dulu, nanti dirilis di Polda Sulsel," ujar AKP Bahtiar saat dikonfirmasi WhatsApp, Jumat (12/12/2024) malam.
Pihak UIN Alauddin Makassar belum memberi konfirmasi mengenai perkara tersebut. Humas UIN Ismi Sabariah yang dikonfirmasi tidak merespons. Pesan yang dilayangkan melalui WhatsApp tercentang dua tapi belum dibalas. (Isak Pasa'buan/B)