Rusli Sunali juga meminta agar ada pemerataan pembangunan di 24 kabupaten/kota di Sulsel. Oleh sebab itu, ia minta pemerataan pembangunan saja. Misalnya di Kabupaten A, jika jalan dibangun sejauh 2 kilometer.
"Maka kami mohon agar diratakan setiap kabupaten mendapatkan 2 kilometer juga, karena masing-masing memiliki konstituen," tandasnya.
Legislator Sulsel lainnya dari Dapil Luwu Raya, Esra Lamban, mempertanyakan aksi Dinas Bina Marga dalam menyikapi penutupan tahun yang diprediksi banyak warga yang pulang kampung dan membutuhkan kenyamanan berkendara.
"Yang parah adalah semua jalan provinsi, misalnya di Kabere-Nuha di perbatasan Sulawesi Tengah. Saya baru sampai semalam khusus lewat dari Palopo-Bastem ke Pinrang. Adakah langkah yang akan diambil untuk pemeliharaan jalan, karena semua jalan memprihatinkan?," tanya Esra.
Esra menyoroti kerusakan parah pada jalan provinsi, termasuk di Kabere yang baru beberapa tahun dibangun namun kini sudah rusak berat. Ia menegaskan bahwa pemeliharaan jalan harus menjadi prioritas.
Terutama mengingat pentingnya akses tersebut bagi ratusan ribu warga Sulawesi Selatan yang bekerja di Morowali, Sulawesi Tengah, dan sering pulang kampung.
Esra mengusulkan agar pemerintah mempertimbangkan solusi pengerasan menggunakan kerikil sebagai alternatif daripada aspal, terutama jika dana terbatas.
"Aspal hanya tahan 2 kilometer, tidak ada gunanya. Lebih baik kerikil sehingga volume jalan yang diperbaiki lebih banyak," ujarnya.
