Waspada, DBD Mulai Mewabah di Pangkep

  • Bagikan
Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL), mengunjungi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Bonto Perak, Sabtu (18/01/2025).

PANGKEP, RAKYATSULSEL – Bupati Pangkep, Muhammad Yusran Lalogau (MYL), mengunjungi pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Bonto Perak, Sabtu (18/01/2025). Wabah DBD mulai mengkhawatirkan di Kabupaten Pangkep, seiring masuknya musim penghujan.

Dalam kunjungannya, Bupati MYL berbincang dengan orang tua pasien dan memberikan semangat kepada anak-anak yang tengah dirawat. Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk mencegah meluasnya wabah DBD.

"Kita ingin mengetahui lokasi anak-anak kita yang terkena DBD dan mengidentifikasi tempat mereka tertular. Selain DBD, ada juga yang terkena demam tifoid," ungkap MYL.

Bupati juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan, memastikan kebersihan jajanan anak, dan meningkatkan kewaspadaan.

"Kami akan melakukan pengawasan secara menyeluruh. Pemerintah, tenaga kesehatan, pendidikan, dan masyarakat perlu berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang bersih serta memastikan makanan sehat dan higienis," tambahnya.

Kepala Puskesmas Bonto Perak, M. Hidayat AR, menjelaskan bahwa saat ini terdapat lima pasien yang dirawat, semuanya anak-anak. Dari jumlah tersebut, satu pasien dinyatakan positif DBD, sementara empat lainnya dirawat akibat demam tifoid.

"Satu pasien positif DBD sedang ditangani dokter. Jika terjadi pendarahan atau kondisi gawat darurat, kami akan merujuk ke rumah sakit. Sebagian besar pasien adalah anak usia sekolah," jelas Hidayat.

Menurut data Puskesmas Bonto Perak tahun 2024, terdapat 17 kasus DBD di wilayah tersebut. Para pasien berasal dari empat kelurahan di Pangkep, yakni Tekolabbua, Sibatua, Anrong Appaka, dan Bonto Perak.

Kasus DBD ini menjadi perhatian serius Pemerintah Kabupaten Pangkep untuk mencegah penyebaran lebih lanjut. (Atho)

  • Bagikan