Koding dan AI Jadi Mata Pelajaran Pilihan di Sekolah Mulai 2025

  • Bagikan

RAKYATSULSEL - Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu'ti memastikan bahwa mulai tahun ajaran 2025/2026, mata pelajaran Coding dan Kecerdasan Buatan (AI) akan menjadi pilihan di sekolah-sekolah Indonesia. Langkah ini diharapkan dapat mendapatkan dukungan penuh dari kementerian terkait, khususnya Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkomdigi), guna memajukan generasi yang terampil dalam teknologi.

Abdul Mu'ti mengungkapkan bahwa pelajaran Coding dan AI merupakan bagian dari upaya Kementerian Pendidikan untuk menciptakan generasi yang unggul, yang tidak hanya menguasai teknologi, tetapi juga dapat memanfaatkannya untuk tujuan yang positif. “Pendidikan coding dan AI yang dimulai semester depan diharapkan dapat didukung oleh Ibu Menkomdigi,” ujar Mu'ti saat acara Peluncuran Album Lagu 'Kicau' di kantor Kemendikdasmen, Jakarta.

Sosialisasi dan Pelatihan untuk Guru

Dirjen Guru dan Tenaga Kependidikan (Dirjen GTK) Kemendikdasmen, Nunuk Suryani, menyatakan bahwa meskipun pembelajaran tentang Coding dan AI masih menunggu peraturan resmi, pelaksanaan mata pelajaran ini sudah dipersiapkan untuk diterapkan mulai tahun ajaran 2025/2026. Namun, kedua mata pelajaran ini akan bersifat pilihan bagi siswa.

Nunuk menambahkan bahwa untuk mendukung penerapan mata pelajaran ini, Kemendikdasmen akan melakukan sosialisasi dan memberikan pelatihan kepada para guru, terutama mereka yang akan mengajar Coding dan AI. "Kami akan memastikan para guru siap dengan pelatihan yang sesuai untuk menerapkan kurikulum ini," tegas Nunuk.

Dorongan untuk Menghadirkan Ahli Teknologi di Indonesia

Wacana penerapan Coding dan AI sebagai mata pelajaran di sekolah pertama kali disampaikan oleh Wakil Presiden Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, pada Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan pada November 2024. Gibran menekankan pentingnya membekali siswa dengan keterampilan Coding sejak dini agar Indonesia bisa mencapai visi Indonesia Emas, dengan banyak ahli di bidang teknologi seperti Coding, AI, dan machine learning.

Mendikdasmen Abdul Mu'ti merespons dengan memastikan bahwa meskipun kedua mata pelajaran ini akan dijadikan pilihan, mereka akan menjadi bagian penting dalam persiapan generasi mendatang. “Mata pelajaran ini akan diterapkan di SD tingkat atas (kelas 4, 5, dan 6) serta SMP, namun hanya di sekolah-sekolah yang sudah siap dengan fasilitas yang memadai, seperti internet dan alat pembelajaran yang memadai,” jelas Mu'ti.

Kolaborasi dengan Kemkomdigi dalam Menyusun Kurikulum

Sebagai bagian dari upaya memajukan literasi digital, Kemendikdasmen akan bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkomdigi) dalam merancang kurikulum yang aplikatif dan mudah dipahami oleh siswa. Kerja sama ini bertujuan untuk memastikan bahwa materi yang diajarkan terkait Coding dan AI dapat dimanfaatkan dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.

Mu'ti menegaskan bahwa kolaborasi dengan Kemenkomdigi sangat penting untuk menyusun kurikulum yang tidak hanya berbasis pengetahuan teknis, tetapi juga mengarah pada penerapan nyata dalam pendidikan. "Kami akan berkolaborasi dengan Kemkomdigi untuk memastikan bahwa kurikulum yang kami buat dapat diterima dan dipahami dengan mudah oleh siswa,” kata Mu'ti.

Kesimpulan

Pengenalan Coding dan AI sebagai mata pelajaran pilihan di sekolah-sekolah Indonesia mulai tahun ajaran 2025/2026 merupakan langkah strategis dalam menciptakan generasi yang siap menghadapi perkembangan teknologi. Dengan dukungan penuh dari Kemendikdasmen, Kemenkomdigi, dan para pendidik, diharapkan Indonesia dapat melahirkan lebih banyak ahli di bidang teknologi yang dapat berkontribusi pada kemajuan bangsa.

  • Bagikan