MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Pemerintah Kota Makassar membuka peluang kerja sama strategis dalam pengelolaan sampah kota melalui pemanfaatan Refuse Derived Fuel (RDF).
Hal ini mengemuka dalam pertemuan Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin bersama Direksi Semen Bosowa Maros, di Kantor Balai Kota, Selasa (3/6/2025).
General Manager Semen Bosowa Maros, Budi Hartono, menyampaikan ketertarikannya untuk mengolah sampah kota menjadi bahan bakar alternatif bagi industri semen.
"Kami telah berpengalaman mengelola sampah di sejumlah daerah, termasuk Jakarta dan Jawa Tengah, dengan skema konversi sampah menjadi RDF yang ramah lingkungan dan ekonomis," ujar Budi Hartono.
Lanjut dia, RDF merupakan bahan bakar hasil olahan sampah domestik yang memiliki nilai kalor tinggi dan dapat digunakan dalam proses pembakaran di pabrik semen.
"RDF menjadi solusi efisien karena tidak menghasilkan limbah B3 seperti fly ash atau bottom ash seperti pada teknologi Waste to Energy (WTE). Selain itu, biaya investasinya jauh lebih rendah," jelas Budi.
Ia juga menjelaskan bahwa RDF lebih menguntungkan dibandingkan teknologi pengolahan sampah lainnya seperti Waste-to-Energy (WTE) atau sanitary landfill.
RDF memiliki nilai investasi (capex) yang lebih rendah, tanpa menghasilkan limbah B3 seperti fly ash dan bottom ash yang harus ditangani secara khusus.