MAMUJU, RAKYATSULSEL – Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Mamuju, Muh. Fausan Basir, memaparkan program inovatif bertajuk “MACCANGA” (Mamuju Cerdas, Cakap, dan Cemerlang) dalam Seminar Rencana Proyek Perubahan pada Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan IX Tahun 2025.
Seminar yang digelar secara virtual pada Selasa (8/7/2025) itu dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Maros, Andi Davied Syamsuddin, selaku penguji, serta Sekretaris Kabupaten Mamuju, Dr. H. Suaib, yang bertindak sebagai mentor proyek perubahan.
Program MACCANGA merupakan terobosan strategis dalam membangun ekosistem literasi daerah berbasis teknologi digital, yang mengintegrasikan keterlibatan komunitas dan penguatan budaya lokal. Nama “MACCANGA” diambil dari bahasa lokal Mamuju yang berarti “hebat” atau “luar biasa”, mencerminkan semangat perubahan menuju masyarakat literat.
“Melalui MACCANGA, kami ingin menghadirkan perpustakaan sebagai ruang hidup yang inklusif, adaptif, dan berbasis digital. Ini bukan hanya tentang buku, tapi tentang masa depan masyarakat Mamuju,” ungkap Fausan dalam presentasinya.
Program ini digagas sebagai respons terhadap rendahnya Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) dan Tingkat Gemar Membaca (TGM) di Kabupaten Mamuju. Beberapa inisiatif unggulan dalam MACCANGA meliputi, Digital Literacy Hub untuk pelatihan dan produksi konten digital, Maccanga e-Library, platform pustaka digital, MACCANGA SIBUK, aplikasi manajemen perpustakaan internal, Layanan perpustakaan hingga malam hari dan akhir pekan hingga Kegiatan literasi tahunan seperti Kemah Literasi, Pekan Puisi, dan Festival Literasi Komunitas.
Fausan menegaskan bahwa program ini sejalan dengan arah pembangunan dalam RPJMD Kabupaten Mamuju, mendukung misi nasional dalam Asta Cita, serta menjadi solusi atas tantangan literasi di era digital. Ia berharap MACCANGA menjadi gerakan bersama yang melibatkan berbagai elemen masyarakat, khususnya generasi muda.
“Program ini bukan sekadar proyek perubahan, tapi ikhtiar besar untuk menjadikan Kabupaten Mamuju sebagai kabupaten literat. Jika ingin Mamuju hebat, maka literasi harus jadi gerakan bersama!” tegas Fausan.
Rencananya, MACCANGA akan mulai diimplementasikan secara bertahap mulai pertengahan 2025, dengan melibatkan sekolah, perguruan tinggi, komunitas, relawan pustaka, dan masyarakat luas sebagai pilar utama penggerak perubahan.
Penguji seminar, Andi Davied Syamsuddin, memberikan apresiasi atas substansi program yang dinilai mampu menjawab tantangan literasi dari hulu ke hilir. Sementara itu, mentor proyek, Dr. Suaib, menekankan pentingnya keberlanjutan program melalui kolaborasi multi-pihak dan dukungan kebijakan pemerintah daerah. (Sudirman)