MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Wamen Dikti Saintek), Stella Christie hadir menjadi pemateri dalam workshop KAMP Inklusif Penulisan Artikel Ilmiah dan Publikasi Internasional yang digelar bersama Universitas Muhammadiyah (Unismuh) Makassar.
Berlangsung 22-25 Juli, kegiatan mengusung tema "Green Islamic Futuristik" dengan 40 orang peserta. Dalam kegiatan ini, Stella Christie mengajak dosen dan Cipitas akademika Unismuh Makassar untuk membudayakan menulis khusunya artikel ilmiah seperti jurnal dan rutin melakukan publikasi.
"Tulisan kita ini adalah sesuatu yang sangat bermanfaat untuk para dosen-dosen kita, karena dengan penulisan inilah kita bisa meningkatkan karir kita mendapatkan remunerasi dan gaji yang lebih banyak," ujarnya disela-sela Workshop Rabu (22/7/2025
Yang paling menarik kata Stella adalah tulisan yang terpublikasi memberikan semangat buat para dosen-dosen yang luar biasa mumpuni di seluruh Indonesia. Bahkan bisa menjadi bukti bahwa Indonesia juga memiliki periset handal lewat karya yang mampu menembus global.
"Kita-kitalah yang menentukan apakah kita bisa naik dalam karir kita karena penulisan ditentukan oleh desai community of the world, jadi kita Indonesia pasti bisa menembus dengan tulisan-tulisan kita.
Sekarang sedang menulis di Muhammadiyah, tetapi itu bisa dibaca oleh seluruh orang," ucapnya.
Stella juga membagikan tips agar tulisan mampu diterima dan diminati. "Harus diingat bahwa menulis itu berkomunikasi. Nah kalau bapak ibu jurnalis pada tahu semua, ini juga yang harus diterapkan oleh akademisi. Kita harus meyakinkan orang lain mengapa penelitian kita itu penting" ujarnya.
"Kedua menulis itu adalah berpikir, jadi kita secara struktur harus bisa berpikir apa sebenarnya yang kita sampaikan. Ketiga tidak ada orang yang lahir menjadi penulis baik dan bapak Ibu sekalian, yang teman-teman saya jurnalis ini setiap hari menulis banyak-banyak. Nah sebenarnya teman-teman saya dosen juga harus begitu untuk bisa menjadi penulis yang baik. Kita semua harus sering-sering menulis.," sambungnya.
Rektor Unismuh Makassar, Dr Abdul Rakhim Nanda sebagai tuan rumah Kegiatan mengapresiasi gelaran ini. Menurutnya ini menjadi momen bagi akademisi untuk melebarkan sayap.
"Ini menjadi sebuah momen yang sangat memberikan keuntungan yang besar bagi akademisi tentunya karena eksistensi seorang akademisi itu adalah karya ilmiah dan tadi teman-teman saksikan bagaimana ibu Wamen itu sangat-sangat menyentuh dan memberikan inspirasi yang begitu kuat untuk terus menulis," ungkapnya.
Lebih jauh, Abdul Rakhim juga membeberkan besarnya peluang untuk mendapatkan dana hibah. "Terkait dengan peluang menjadi peserta hibah yang disampaikan, akan banyak lagi yang menyusul melalui program BIMA yang sudah jalan sekarang," ucapnya.
Khusu di Unismuh kata dia, ada sebanyak 24 penelitian yang menerima dana hibah, "Tahun ini ada 24 untuk penelitian, kemudian selebihnya untuk pengabdian jadi lumayanlah. Untuk jurusan ada berbagaia karena kita punya disiplin ilmu di sini kalau dari prodinya saja ada 57 dan itu bisa melahirkan banyak kajian-kajian dari fokus disiplin ilmu mereka," tandasnya. (hikma/B)