Bersama JNE, Minuman Khas Sulsel Keliling Indonesia

  • Bagikan

MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Bagi yang berdomisili di luar Pulau Sulawesi, mungkin masih asing mendengar minuman Sarabba. Namun, bagi warga Sulawesi Selatan, khususnya Makassar sudah sangat akrab dengan minuman berbahan dasar jahe ini.

Pasalnya, minuman ini dikenal sebagai minuman berkhasiat karena mengandung bahan-bahan alami seperti jahe, gula merah, serai, kayu manis, santan dan merica. Apalagi, jahe dipercaya dapat menangkal penyakit mematikan yang sedang mewabah saat ini, Covid-19.

Sayangnya, proses pembuatan sarabba memakan waktu lama dan ribet. Namun kini, tak perlu repot lagi. Salah satu UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Sulsel, Mogu Indonesia mengemas minuman ini dalam bentuk bubuk yang bisa diseduh dimana saja dan kapan saja. Sarabba Cika namanya. Minuman ini pun cukup praktis dibawa kemana saja.

Ide ini muncul dari Bagus Sarwono (30 tahun), pemilik usaha Mogu Indonesia. Dia merintis usaha ini sejak 2018. Nama cika sendiri diambil dari bahasa Makassar, cikali yang artinya sepupu. Kadang juga digunakan sebagai sapaan akrab kepada teman.

“Sarabba Cika merupakan sebuah inovasi berupa minuman sarabba instan, yang dikemas baik sehingga tahan lama dan terjaga mutu dan kualitasnya hingga sampai ke tangan konsumen,” ujar Bagus saat ditemui Rakyat Sulsel di rumah produksinya di Kabupaten Maros, baru-baru ini.

Terlebih lagi, bahan utama yang digunakan dalam pembuatan Sarabba Cika adalah jahe merah.

“Selain dipercaya menangkal Covid-19, Jahe merah dikenal mempunyai segudang manfaat yang sangat bagus untuk kesehatan,” kata dia.

Sarabba Cika ketika diseduh, bisa dinikmati kapan saja dan dimana saja. (dok. Instagram)

Sarabba Cika dijual dalam kemasan kardus berisi lima sachet, yang dibanderol Rp20 ribuan. Minuman ini bisa ditemukan di beberapa ritel modern dan toko oleh-oleh di kota Makassar dan sekitarnya. Sedangkan bagi yang berdomisili di luar Makassar, bisa memesannya melalui aplikasi marketplace Shopee dan Tokopedia.

 

Tetap Cuan di Masa Pandemi

Menggeluti bisnis UMKM, Bagus dengan gamblang membeberkan omzet yang dinilai fantastis. Bisa mencapai Rp30 juta per bulan. Beruntung, disaat usaha lain terseok akibat pandemi awal 2019 lalu, Bagus mengaku usahanya tetap eksis. Penjualannya cenderung stabil bahkan meningkat.

Kesuksesan Bagus merambah pasar yang luas didukung oleh upaya digitalisasi yang dilakukannya. Pihaknya memanfaatkan media sosial sebagai ajang promosi dan penjualan produk (go digital).

Laman akun Instagram Sarabba Cika

“Alhamdulillah selama pandemi, omzet kami mengalami peningkatan, meski tak banyak, sekitar 20 persen. Itu semua berkat promosi di media sosial dan penjualan lewat marketplace seperti Shopee dan Tokopedia. Selain itu kami coba mengajak bergabung para muda-mudi milenial untuk menyasar sisi-sisi konten kreatif di Instagram. Ini membantu memasarkan produk kami di media sosial,” urainya.

 

Andalkan Jasa Pengiriman Terpercaya

Soal pengiriman produk hingga sampai ke tangan konsumen, Bagus mempercayakan pada perusahaan jasa ekspedisi andalannya, PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir (JNE).

Tampak salah satu armada JNE di depan Kantor JNE Yusuf Daeng Ngawing Makassar. JNE berkomitmen terus memberikan layanan terbaik bagi pelanggannya. (foto: Any Ramadhani)

Pihaknya telah beberapa kali menggunakan jasa JNE dalam mengirim produk ke berbagai daerah di Indonesia seperti di Pulau Jawa (Jakarta), Kalimantan dan Sumatera. Bahkan, pernah sampai ke luar negeri yaitu Jerman.

“Bisa dibilang, berkat JNE, Sarabba Cika bisa keliling Indonesia, dinikmati oleh banyak orang tanpa terhalang jarak,” katanya.

Dia berharap, bersama JNE bisa merambah pasar yang lebih luas lagi.

Bagus juga membeberkan kepuasannya pernah menggunakan layanan JNE Trucking (JTR). JTR adalah layanan pengiriman dalam jumlah besar dengan menggunakan armada truk melalui darat dan laut dengan harga yang kompetitif. Minimum berat paket yang dikirimkan adalah 10 kilogram.

“Waktu itu kami memesan mesin produksi dari Jawa, kami pakai layanan JNE Trucking itu karena tarifnya tergolong murah,” aku Bagus.

Benefit lainnya, lanjut Bagus, terdaftar sebagai member JLC atau JNE Loyality Card. JLC merupakan program keanggotaan yang ditujukan kepada pelanggan setia JNE maupun mitranya.

“Sebagai member JLC, ada beberapa akumulasi poin yang kita peroleh. Poinnya ini dipakai untuk penukaran pembelian di merchant-merchant tertentu, kemudian bisa dimanfaatkan untuk diskon pengiriman barang juga, pokoknya banyak manfaatnya. Ini yang kita tidak dapat di ekspedisi lain,” jelas Bagus.

Hal ini ditegaskan Kepala Cabang JNE Makassar, Suci Indah Permatasari.

Dia mengatakan, JNE Loyalty Card (JLC) merupakan salah inovasi kepada pengguna setia JNE, salah satunya mitra UMKM.

“Jadi member JLC ini keuntungannya banyak, seperti potongan harga pada saat promo, ada juga hadiah undian menarik, akumulasi poin setiap melakukan pengiriman. Semua kemudahan ini dapat dimanfaatkan kawan-kawan UMKM,” tukasnya, belum lama ini.

Pihaknya juga mengungkapkan kesiapan JNE Makassar dalam mendukung kelancaran bisnis UMKM di daerahnya.

Webinar JNE sebagai salah satu bukti kolaborasi dengan UMKM, yang digelar 9 November 2021 lalu. (dok. JNE)

JNE Makassar sangat siap berkolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan kapasitas JNE dibidang jasa pengiriman untuk memberikan solusi bagi teman-teman UMKM”, ujar Suci pada Webinar via Zoom, November 2021 lalu.

Pihaknya berharap, UMKM di Indonesia, khususnya di Makassar dapat mengembangkan kemampuan bersaing di dunia digital, baik dalam skala nasional maupun global.

 

Sinergi UMKM dan Jasa Pengiriman

Kemajuan bisnis UMKM tentunya tak terlepas dari jasa ekspedisi pengiriman. Dalam hal ini, JNE menjembatani kebutuhan konsumen di manapun berada. Hal itulah yang tentunya dapat memutar roda perekonomian.

Menurut Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Makassar, Muammar Muhayang, sinergi antara UMKM dan jasa pengiriman tentunya sangat erat, mengingat distribusi dan kelancaran pengiriman barang ada di tangan pihak logistik.

Ketua Apindo Makassar, Muammar Muhayang (dok. pribadi)

Apalagi, kata dia, saat ini UMKM berlomba-lomba memanfaatkan kanal digital dalam aktivitas perdagangan.

“Penjualan di kanal digital atau e-commerce bagi UMKM sangat efektif, tingkat permintaannya capai 60 persen dibanding penjualan langsung. Pasalnya, saat ini milenial lebih menggemari berbelanja via daring. Kondisi ini sudah menjadi gaya hidup. Olehnya butuh ekspedisi pengiriman yang andal,” kata Muammar.

Muammar menilai, JNE merupakan salah satu ekspedisi pengiriman yang prima dan terpercaya, apalagi kiprahnya sudah 31 tahun dibidang jasa logistik.

“Selama saya menjadi pengguna JNE, saya merasa puas dengan layanan pengiriman barang dan belum pernah ada komplain. Itu pengalaman pribadi saya. Teman-teman UMKM di Apindo juga selalu merekomendasikan JNE bagi konsumennya,” tutupnya. (*)

#JNE31tahun #JNEMajuIndonesia #jnecontentcompetition2021

  • Bagikan