Bahtiar Manadjeng Hadiri MoU Kemitraan Budidaya Jagung di Donggala

  • Bagikan

Donggala, Rakyat Sulsel.co – Kabupaten Donggala saat ini memperoleh predikat termiskin di Sulawesi Tengah, dengan angka kemiskinan mencapai 17 persen.

“Kemiskinan ini harus kita lawan dan saya sangat optimis program kemitraan melalui komoditi jagung ini akan ikut membantu pemerintah mengentaskan kemiskinan dan mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat,” ungkap Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Kabupaten Donggala Dr. Rahmat M Arsyad disela-sela MoU atau Penandatanganan Kontrak Kerjasama di Aula Pertemuan Kantor Bupati Donggala, 25 Januari 2022.

Diakui, lahan kakao yang tidak produktif akhirnya menjadi lahan tidur yang tidak memberi nilai ekonomi bagi petani.

Lahan-lahan tidur inilah harus dibangunkan dan didorong untuk kembali produktif melalui pergantian tanaman. Jagung merupakan salah satu komoditi yang sangat menjanjikan.

Beberapa tahun terakhir, harga komoditi ini relatif stabil. Hal ini disebabkan atas tingginya permintaan atas jagung sebagai sumber pakan.

Tingginya permintaan ini seiring pertumbuhan penduduk Indonesia, disisi lain kesadaran gizi masyarakat semakin membaik yang berdampak atas meningkatnya konsumsi pakan bergizi seperti telur, daging ayam, sapi, udang dan ikan.

Ketersediaan pakan bergizi tinggi ini sangat dipengaruhi atas ketersedian jagung kuning sebagai bahan baku utama pakan.

Bahtiar Manadjeng selaku Regional Sales Manager PT. Syngenta Seed Indonesia wilayah Sulawesi dan Kalimantan mengapresiasi dan akan ikut mendorong apa yang digagas oleh Ketua Kadin Donggala melalui program Kadin Smart.

Dimana salahsatu programnnya adalah Kemitraan Budidaya Jagung yang melibatkan beberapa stakeholder, mulai dari Perbankan (Bank Mandiri), Produsen Benih Jagung (Syngenta Seed Indonesia), Off Taker (PT. Eazt Indonesia) dan Pemerintah Kabupaten yang akan ikut mendorong program ini.

“Program ini sangat bagus dan tentu kita harus support,” ungkap Bahtiar Manadjeng yang juga merupakan salah satu dari tujuh Presidium MW KAHMI Sulawesi Selatan.

“Saya ke Sulawesi Tengah ini untuk memberi support secara langsung kepada saudara saya, Ketua Kadin Donggala yang ingin melihat daerahnya lebih maju dan masyarakatnya lebih sejahtera, MoU ini awal yang sangat bagus,” ujarnya.

Program ini, tambahnya, menjadi salah satu solusi atas problem kemiskinan di Kabupaten Donggala.

Potensi penghasilan petani jagung bisa mencapai Rp64 juta/ha/tahun bahkan lebih, angka ini jauh diatas penghasilan komoditi kakao,” ungkap Sekertaris Umum Perhimpunan Sarjana Pertanian Indonesia (PISPI) BPW Sulawesi Selatan ini.

Program Kemitraan ini akan dimulai dengan seratus hektar yang sudah terdaftar dalam CPCL (Calon Petani Calon Lahan) dan sudah diserahkan ke pihak Bank Mandiri oleh Ketua Kadin Donggala secara langsung.

Program ini diharapkan bisa menyentuh lebih banyak petani kedepannya.

Program kemitraan ini menjadi solusi atas problem yang dihadapi petani saat ini. Mulai keterbatasan finansial, Bank Mandiri hadir dan akan menyiapkan modal usaha dengan skema KUR sebesar Rp15 juta/ha.

Syngenta Seed Indonesia akan menyediakan benih berkualitas dengan GAP (Good Agriculture Practise) Budidaya Jagung dan ikut melatih melalui TOT (Training of Trainer) bagi para FF (Field Force).

Program kemitraan bersama penyuluh lapang pertanian (PPL) dan petani itu sendiri, PT. Eazt Indonesia sebagai off taker yang siap menyerap hasil panen petani.

Bupati Donggala, Kasman Lassa sangat mengapresiasi program yang digagas oleh Kadin Donggala.

“Program ini sangat bagus dan membantu pemerintah menurunkan angka kemiskinan. Terima kasih kami sampaikan kepada pihak KADIN Donggala, PT. Syngenta Seed Indonesia, PT. Eazt Indonesia dan Bank Mandiri, ini membantu tugas kami,” ungkapnya.

 

 

 

 

  • Bagikan