Kekosongan stok minyak goreng disebut dipengaruhi adanya penarikan dari distributor. Penarikan itu dilakukan sebab pihak distributor sedang melakukan penghitungan untuk penggantian uang subsidi dari pemerintah.
“Distributor itu menarik dalam rangka proses penggantian uang, karena ini disubsidi oleh pemerintah,” kata Indra.
Mantan Wakil Kepala Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Makassar ini mengatakan, seharusnya hari ini (kemarin), stabilitas stok minyak goreng di tempat-tempat perbelanjaan sudah normal.
“Seharunya sudah selesai dan sudah tidak ada kelangkaan barang di tingkat ritel,” sebutnya.
Sejauh ini, dari investigasi yang dilakukan pihaknya disebut belum menemukan adanya penimbunan. Namun meski begitu, Satgas Pangan Dirkrimsus Polda Sulsel terus melakukan pengawasan.
Dia meminta kelangkaan minyak goreng tidak membuat masyarakat panic buying sehingga berbondong-bondong memborong minyak goreng dalam jumlah yang banyak dan menimbulkan masalah baru dalam proses distribusi ke masyarakat.
“Saya juga minta pada semua pihak untuk tidak mencari keuntungan disaat saat seperti ini baik itu ritel distributor maupun produsen. Mari kita jalankan program pemerintah ini dengan sama sama dan sebaik baiknya,” paparnya. (*)