Gerak Cepat Hadapi Digitalisasi

  • Bagikan
ANDRI/RAKYATSULSEL/C MENATA DAGANGAN. Pekerja menata produk kerajinan berbahan tanaman enceng gondok yang di Jual di Tokoh Zas Natural Home, Jalan Yusuf Daeng Ngawing, Makassar, baru-baru ini.

Infrastruktur Jaringan Sulsel Menghadapi Ekonomi Digital


MAKASSAR, RAKYATSULSEL – Kemajuan teknologi di perkotaan apalagi di Kota Makassar tak bisa dipungkiri, sangat pesat. Pergerakan di berbagai bidang menuju digitalisasi sangat bisa dirasakan.

Khususnya pada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM), masyarakat di sini sangat dimanjakan dengan hadirnya berbagai macam kemajuan digitalisasi yang dapat memaksimalkan usaha mereka. Apalagi dalam hal tersedianya jaringan yang sangat memadai.

Namun, kegembiraan ini tidak bisa cukup sampai di sini saja. Pemerintah harus juga memperhatikan 23 Kabupaten/Kota lainnya, terlebih kepada kepada daerah-daerah yang ada di pelosok, agar masyarakat di sana bisa segera terbiasa dengan kemajuan-kemajuan yang ada saat ini bahkan untuk ke depannya.

Pemerataan infrastruktur jaringan adalah hal utama yang menjadi fokus utama untuk pemimpin atau para pejabat saat ini. Pasalnya, pelaku UMKM wilayah tertinggal seharusnya bisa bersaing dengan yang tinggal di perkotaan.

Kepala Dinas Komunikasi Informatika, Statistik dan Persandian Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel, Amson Padolo mengakui bahwa ada sebanyak 563 area blank spot di Sulsel yang masih jauh dari jaringan Internet. Dari 563 blank spot itu, terbanyak di Kabupaten Toraja Utara (Torut).

Area blank spot adalah suatu titik lokasi yang belum mendapatkan jaringan telekomunikasi, dengan kata lain tidak tercover oleh menara telekomuikasi dan perangkatnya yaitu BTS (Base Transceiver Station).

Amson menyatakan, area blank spot selama ini dialami sejumlah daerah di Sulsel di karenakan wilayah pegunungan dan daerah terpencil yang susah diakses.

Dengan kata lain, titik-titik area blank spot ini termasuk dalam daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T). Maka dapat disimpulkan bahwa penduduk-penduduk di sana masih kurang merasakan perkembangan, khususnya dalam bidang ekonomi digital.

Disisi lain, penyediaan jaringan baru itu membutuhkan biaya yang cukup besar untuk membuka akses jaringan internet maupun telepon. Pihaknya telah menyurat kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dengan harapan agar permasalahan 563 titik area blank spot tersebut bisa berkurang.

Parahnya lagi, setelah duduk bersama antara pihak Pemprov Sulsel dengan penyedia jaringan (provider) beberapa waktu lalu. Sampai sekarang, tidak ada progres yang signifikan terkait masalah ini.

“Belum lama ini Gubernur Sulsel, Andi Sudirman Sulaiman melakukan rapat bersama pimpinan-pimpinan beberapa provider di Sulsel, mereka membahas agar bagaimana penyedia jaringan dapat memasang BTS untuk di titik-titik blank spot. Hanya saja, saya belum bisa memberikan secara rinci seperti apa targetnya,” jelas Amson.

Jika Pemprov tidak bergerak cepat untuk bisa segera menyelesakan permalasahan di atas, maka terkait ketertinggalan di daerah pelosok bisa saja terus dialami oleh penduduk yang tinggal disana.

Apalagi, Pelaksana tugas (Plt) Deputi Direktur Arsitektur Perbankan Indonesia Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Tony saat menjadi narasumber pada kegiatan Banking Editors Masterclass yang digelar oleh Commonwelth Bank melalui aplikasi zoom meeting, belum lama ini membeberkan bahwa ekonomi digital Indonesia diproyeksi akan tumbuh 8 kali lipat dari Rp632 triliun menjadi Rp4.531 triliun pada tahun 2030.

Sedangkan, kata dia, pada tahun yang sama, sektor e-commerce akan mendominasi digital indonesia sebesar Rp1.900 triliun atau 34%. Sementara, Produk Domestik Bruto (PDB) akan tumbuh dari Rp 15.400 triliun menjadi Rp24 triliun.

Menurut dia, memang digitalisasi adalah suatu keniscayaan di era sekarang, dan itu berdampak ke berbagai kehidupan di masyarakat.

Berdasarkan penilitan OJK lakukan, sejak adanya pandemi, indonesia sudah memiliki 21 juta konsumen digital yang baru. 72% diantaranya berasal dari daerah yang tergolong suburban atau bukan daerah-daerah kota besar. (*)

  • Bagikan

Exit mobile version