MAMUJU, RAKYATSULSEL - Uji Kompetensi Wartawan di Provinsi Sulawesi Barat PWI Sulbar bekerjasama dengan AJI Kota Mandar, Senin (27/6/2022).
Diketahui bahwa jumlah peserta UKW dari PWI 23 peserta dan untuk AJI Kota Mandar 18 peserta
Ketua PWI Sulbar H. Naskah N Nabhan, menjelaskan tujuan di UKW ini untuk urgensinya tentu pada kepentingan stakeholder, dewan pers juga punya kepentingan untuk mendorong wartawan untuk segerah uji kompetensi hanya untuk mendorong kemerdekaan pers kedepannya untuk semakin bertanggung jawab. Dan juga kepentingan untuk perusahaan media, dimana media teman teman bekerja sebagai jurnalis.
"Dengan lulusnya nanti sebagai peserta, dan sudah kompeten, berarti wartawan tersebut sudah bisa dikatakan bahwa kualifikasi Wartawan tersebut di anggap sudah kompeten atau sudah profesional," terang Ketua PWI Sulbar.
Naskah menambahkan, sebagai ketua PWI Sulbar, ia bersyukur bahwa Dewan Pers telah melaksanakan Uji Kompetensi Wartawan di Sulbar ini yang ke empat kalinya di gelar. Dan dewan pers sendiri sudah yang kedua kalinya bekerjasama untuk melakukan UKW di Sulbar.
Sementara itu, Atmaji Sapto Anggoro dari perwakilan Dewan Pers Indonesia menyampaikan dewan pers untuk periode 2022-2025 ini telah mencanangkan untuk berusaha meningkatkan pendidikan di kalangan media yaitu wartawan dan Jurnalis.
Atmaji Sapto menyampaikan, bahwa semakin banyak wartawan yang kompeten, maka nanti konten -konten di media akan semakin bagus.
"Disitu teman-teman ketika di uji tidak hanya menulis cerita panjang dan pendek, namun teman-teman di uji disni bagaimana cara menjalankan pekerjaan Jurnalis yang sesuai dengan kode etik Jurnalis yang berlaku sesuai UUD 1999 nomor 40," terang Atmaji Sapto.
Atmaji Sapto, menargetkan untuk sertifikasi wartawan tahun ini sebanyak 1700 tapi kami sudh data sebanyak 90 persen lebih yang sudah lulus kompeten, dan di luar itu ada yang melakukan UJi Kompetensi mandiri yang di sponsori oleh perusahaan pers, group pers, group esia dan juga perusahaan-perusahaan yang memang punya konsen terhadap kemajuan ekosistem media di Indonesia.
"Semakin banyak wartawan yang kompeten, maka publik akan mendapatkan bacaan yang sehat, dan tetap memelihara kekeritisan, tapi memenuhi tentang cover blog site, bagaimana itu media investigasi, media itu kalau kritis bukan memberikan opini, menjastis seenaknya, namum media itu memberikan data yang akurat melalui riset investigasi," jelasnya.
Atmaji Sapto berharap, kerena ini bagian dari memperkuat dari pada literasi digital, dan juga ekosistem media, maka teman-teman yang memang ingin kompetensi, untuk bisa mengikuti alur Uji kompetensi, karena uji kompetensi itu sudah dibiayai oleh Dewan Pers dan Negara.
"Jadi tidak ada alasan untuk teman -teman yang tidak mengikuti Uji Kompetensi di bidangnya, karena tahun ini 1700, dan moga-moga tahun depan 2000 lebih, sehingga akan semakin banyak teman-teman wartawan yang Kompeten," tutup Atmaji Sapto. (Sdr)