Mitra Fachruddin (PAN) dan Eva Rataba (NasDem). Dapil ini meliputi Toraja Utara, Sidrap, Pinrang, Enrekang, Luwu, Tana Toraja, Luwu Utara, Luwu Timur dan Kota Palopo.
Menurut Nursandy, para petahana tersebut harus mempersiapkan diri dengan munculnya figur-figur baru yang dinilai layak ke Senayan. Khususnya yang berlabel mantan kepala daerah.
Namun kata Nursandy, mayoritas petahana berpeluang kembali terpilih dengan sejumlah pertimbangan. Pertama, dukungan suara personal pada Pileg 2019 lalu, kurang lebih 50 ribu suara.
"Dengan dukungan itu, sangat signifikan memberi insentif suara bagi perolehan kursi partai. PR mereka sisa menjaga dan meningkatkan dukungan suara pada Pileg mendatang," tuturnya.
Selanjutnya, kata dia, popularitas dan kinerja. Legislator senayan dibekali sumber daya politik untuk terus membangun dan merawat interaksi dengan konstituen.
Dengan menunjukkan kinerja yang baik di tengah masyarakat, praktis ikut memperkuat posisi elektoralnya, juga berdampak persaingan nantinya.
"Terakhir, parpol tempat legislator bernaung masih sangat berpeluang lolos dari ambang batas parlemen," pungkasnya.
Sedangkan, Direktur Profetik Institute, Asratillah menuturkan, untuk menganalisis peluang para incumbent dan pendatang baru bisa mempertimbangkan beberapa hal.
Pertama, peluang partai incumbent untuk lolos di Pemilu 2024 mendatang. Berdasarkan survei maka ada beberapa partai mapan yang elektibilitasnya berada di bawah ambang batas, seperti PPP dan PAN.
