Melongok BRILink di Sekitar Tugu Monas

  • Bagikan
Agen BRILink di Toko Kelontong, Jakarta

Sekali transaksi, kalau mentransfer uang ke sesama rekening BRI dikenakan Rp5.000. Tetapi jika mentransfer dana untuk rekening bank non-BRI, dikenakan biaya Rp15.000 per transaksi.

“Biaya transaksi itu menjadi pendapatan bagi agen BRILink dan bank BRI, dengan sistem pembagian sharing fee,” tuturnya.

Yang menyenangkan bagi Wahyudin, bukan hanya pendapatan hasil pembagian fee dengan BRI, barang dagangannya juga laku dibanding sebelum menjadi agen BRILink.

“Warga di sini kalau mentransfer atau menarik dana tunai, atau minta layanan perbankan lainnya, banyak yang sambil beli minuman atau makanan. Omset penjualan barang dagangan saya ikut meningkat,” tutur Wahyudin yang sudah menjadi agen BRILink selama dua tahun.

Sebelum menjadi agen BRILink, usaha warung kelontong yang dirintisnya lima tahun lalu, awalnya tidak seperti sekarang ini.

“Sebelumnya pendapatan bersih sekitar Rp5 juta per bulan, sekarang pendapatan saya sekitar Rp20 juta per bulan,” kata Wahyudin, pria kelahiran Wajo, Sulawesi Selatan 32 tahun silam itu.

Karena pendapatannya meningkat, ia pun mulai bisa menabung, serta membeli tanah di kampung halamannya, Wajo.

Ia ingin membeli tanah di Jakarta untuk usaha warung kelontong. Sebuah toko yang dijadikan tempat usaha sekarang ini disewa tahunan oleh Wahyudin. Setahun Rp50 juta.

Dengan menjadi agen BRILink usahanya sekarang semakin mantap. Jumlah transaksi mencapai 2000 per bulan, nilainya sekitar Rp1 miliar per bulan.

Agen BRILink sekarang sudah tersebar hingga seluruh Indonesia, hingga pelosok tanah air. Per 31 Mei 2022 jumlah agen BRILink mencapai 560.095 unit, nilai transaksi kotor Rp529 triliun, dan pendapatan berdasarkan fee Rp587 miliar.

Agen BRILink kini tersebar mulai tugu Monumen Nasional (Monas) hingga desa-desa di seluruh Indonesia.

Soal waktu pelayanan, kata Wahyudin, jangan khawatir di agen BRILink. “Kapanpun saya layani sampai malam. Kalau kantor bank, malam hari kan tutup. Semua warga di kampung ini sudah tahu layanan BRILink sampai malam. Mereka dapat informasi dari mulut ke mulut,” kata Wahyudin dalam wawancara Jumat sore 29 Juli 2022 di depan kiosnya, di Kebon Sirih Barat, Jakarta Pusat yang ramai.

Ketika wawancara berlangsung, Wahyudin didampingi petugas pendamping BRILink Reki Rezzana Hermawan. Hadir dalam wawancara itu antara lain Ketua Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Provinsi DKI Iwan Jamaludin. (*)

  • Bagikan