Akibatnya dalam tragedi itu bukan hanya menyebabkan korban meninggal sebanyak 132 jiwa, namun terdapat ratusan korban mengalami luka ringan hingga berat.
Hilangnya rekaman CCTV memiliki pola yang sama dengan kasus pembunuhan berencana Brigadir J oleh mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
"Jadi Komnas HAM sampai saat ini masih mendalami soal CCTV yang hilang itu, rekaman itu. Karena ini kan polanya saya kira pola berulang ya, seperti kemarin mau dikaitkan dengan Sambo juga ada seperti itu," kata Beka kepada wartawan di kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (18/10).
"Menjadi lebih detail. Itu yang pertama. Yang kedua juga kita bisa tahu kronologi seperti apa sehingga memperjelas. Saya kira memperjelas latar belakang, kenapa korban yang jatuh itu sangat banyak. Itu yang kedua,"tambahnya.
Menurut Komnas HAM, bagian yang hilang dari rekaman CCTV itu sangat penting, terutama untuk menyandingkan hasil penyelidikan. (*/fajar)