PAREPARE, RAKSUL- Kebahagian dan kegembiraan sangat nampak disembutrat wajah kedua bocah anak yang sementara duduk di bangku sekolah dasar tersebut.
Betapa tidak, kedua anak tersebut mendapatkan seragam dan peralatan sekolah dari Baznas Parepare yang selama ini diimpikannya karena seragam sekolahnya sudah lusuh kini punya seragam baru.
Kedua bocah perempuan kakak beradik ini berinisial Nanda dan Nadhifa duduk di bangku kelas I dan kelas I SD. Saat ini keduanya tinggal bersama neneknya di jalan reformasi kota Parepare.
Keduanya dirawat, diasuh, dan disekolahkan oleh neneknya yang juga mulai sakit-sakitan karena kedua orangtuanya menjalani kasus hukum.
Kedua Bocah yang bercita-cita menjadi penghafal Al Qur'an ini kini sidikit terobati kesedihannya dengan kehadiran Baznas Kota Parepare menghibur dengan menyerahkan peralatan dan seragam sekolah, Kamis 20 Oktober 2022.
Saiful Amir, Ketua Baznas kota Parepare bersama para Wakil Ketua dan pihak kepolisian menyerahkan peralatan sekolah tersebut dengan sejumlah uang belanja sehari-hari di rumah Juhriah di jalan Reformasi Kelurahan Tiro Sompe Kota Parepare.
"Alhamdulillah di momen hari Santri ini kami dari Baznas Kota Parepare didampingi pihak Polres menyerahkan paket seragam sekolah dan Peralatan belajar lengkap kepada ananda Nadhifah dan adiknya Nanda. Kepada kedua bocah ini kami terpanggil membantu karena kedua orang tuanya terkena masalah hukum dan sekarang tinggal dengan neneknya yang sakit," ujarnya.
"Setelah kami mendapatkan info dari pihak Polres Parepare atas kondisi kesulitan ekonomi yang dialami kedua bocah bersama Neneknya maka kami segera bergerak menyantuninya," terang Saiful, melanjutkan.
Alasan lain kata Syaiful, pihaknya membantu nenek dan anak ini karena mereka punya cerita yang mengharukan. Menurut cerita neneknya kedua Anak ini belajar di sekolah yang sama, namun hanya punya baju olahraga satu pasang dipakai berdua secara bergantian, olehnya itu kami support seragam sekolah serta peralatan belajar.
"Kedua, jangan sampai anak ini berhenti sekolah karena tidak ada yang memenuhi kebutuhan sehari-harinya. Khawatirnya anak ini merasa dijauhi secara sosial dan bisa berakibat buruk terhadap perkembangan psikologisnya di masa depannya. Semoga di hari Santri ini kita Bahagiakan kedua Santri TK/TPA yang bercita-cita jadi Hafidz Qur'an Lanjut Saiful," harapnya.
Nuhria Nenek pengasuh bocah tersebut tidak mampu menahan tangis haru atas kunjungan Komisioner Baznas ke rumahnya.
"Terima kasih banyak atas kepedulianta semua, pasti cucuku sangat senang dan saya juga bersyukur dapat bantuan dari Baznas.Terima kasih bapak ibu atas Bantuannya," kata ibu Nuhriah sambil menyalami kami satu persatu dengan berlinang air mata. (*)