JENEPONTO, RAKYATSULSEL - Angka penderita Human Immunodeficiency Virus / Acquired Immunodeficiency Syndrome atau HIV/AIDS di Kabupaten Jeneponto terus melejit naik.
Kalau pada November 2022 lalu, tercatat sebanyak 71 penderita HIV AIDS, kini jumlah tersebut bertambah menjadi sebanyak 80 orang penderita, yang diantaranya didominasi jenis kelamin laki- laki sebanyak 69 persen dan wanita sebanyak 31 persen.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kabupaten Jeneponto, Suryaningrat, yang ditemui Rakyat Sulsel, Selasa (31/1/2023) sore, menyebutkan jumlah 80 orang penderita tersebut adalah data per Desember 2022, dan kemungkinan masih berpotensi terus bertambah seiring aktifnya petugas Dinas Kesehatan turun ke lapangan melakukan pendataan.
"Itu per Desember, sebanyak 80 penderita. Ya kemungkinan bertambah, kalau petugas aktif di lapangan melakukan pendataan pasti akan semakin ditemukan kasus- kasus baru," ujar Suryaningrat.
Lebih jauh, Suryaningrat mengakui kalau penyebaran HIV AIDS di Jeneponto adalah akibat gaya hidup yang salah atau tidak sehat, yang dimana penularannya kebanyakan melalui seks bebas, atau berhubungan badan bukan cuma pada pasangan resminya.
"Untuk penderita kita kasi obat rutin, setiap bulan kita datang kasi obat untuk dikomsumsi, tapi kan obat itu tidak menyebuhkan, obat itu cuma membuat virus yang ada dalam tubuh penderita menjadi lemah atau berkurang, tapi tidak bisa hilang," tambahnya.
Terus meningkatnya penderita HIV AIDS di Jeneponto nampaknya tidak lepas dari pengaruh hadirnya sejumlah tempat yang diduga pelacuran yang berkedok warung, rumah beryanyi dan salon. (*)