MAKASSAR, RAKYATSULSEL - Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Makassar menggelar Annual Meeting Indonesian Coalition for Waste to Energy Technology (ICWET) di Hotel Four Point By Sheraton Makassar, Rabu (1/2/2023).
Kegiatan ini merupakan pertemuan rutin membahas progres proyek strategis nasional penyiapan implementasi PSEL pada 12 (dua belas) kabupaten kota yang ditetapkan dan diamanatkan pada Perpres No 35 Tahun 2018.
Atas dasar itu pula percepatan pembangunan instalasi pengolahan sampah menjadi energi listrik (PSEL) berbasis teknologi ramah lingkungan, pemkot Makassar telah menjadikan PSEL ini sebagai salah satu program strategis Kota Makassar yang terus didorong penyiapan serta implementasinya.
Wali Kota Makassar dalam sambutannya yang diwakili oleh Asisten II Pemkot Makassar Rusmayani Madjid mengutarakan apresiasi kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Ditjen Energi Baru yang terus memantau dan mensupport tahap demi tahap penyiapan PSEL di Kota Makassar.
“Kita berharap dengan adanya pertemuan rutin Indonesian Coalition for Waste to Energy Technology maka kendala dan tantangan penyiapan dan penyelenggaraan PSEL akan semakin baik di masa masa mendatang,” ujar Rusmayani.
Hal senada diungkapkan oleh Kepala Bappeda Kota Makassar, Helmy Budiman. Menurutnya, dengan agenda ini ada progress tentang Pepres 35 tahun 2018, dimana ada 12 (dua belas) kota di Indonesia yang diharapkan segera membangun Waste to Energy Technology. Dan sampai saat ini menurutnya Makassar sudah hampir masuk pada tahap pemenang.
“Progress PSEL di Kota Makassar sudah hampir masuk di tahap pemenang, dan target kita tahun ini Makassar memenuhi target. Dan semoga dengan adanya pertemuan ini yang juga dihadiri oleh semua unsur khususnya US. Embassy Councilor for Commercial Affairs, Kementrian ESD dan vice of president of Bioenergy PLN, kita dapat menentukan dan mengawal progress program PSEL ini," ungkap Helmy.
Selanjutnya dalam paparannya, Eric Hsu dari US. Embassy Councilor for Commercial Service membangikan pengalaman terkait implementasi pengolahan sampah menjadi energi di Amerika. Ia membeberkan terdapat 70 fasilitas pengolahan sampah di Amerika dengan 18,7 mega watt energi yang dihasilkan per tahun melalui program strategis ini.
Menurutnya, pertemuan ini menjadi permulaan yang baik untuk menguatkan kerjasama antara Indonesia dan Amerika dalam hal pengelolaan limbah menjadi energi. Dan ia sangat yakin bahwa Indonesia akan mencapai tujuan yang diinginkan lewat waste energy ini.
“Saya yakin kita mampu mencapai target program waste energy ini dengan kerjasama semua pihak dalam mendorong teknologi pengelolaan sampah menjadi energi, terkhusus di Kota Makassar yang akan terus kita kawal bersama-sama,” urai Eric Hsu.
Gayung bersambut, H Pilar Saga Ichsab (Wakil Walikota Tangerang Selatan) yang juga coordinator Indonesian Coalition for Waste to Energy Technology mengungkapkan optimismenya terhadap implementasi program strategis teknologi waste energy ini.
Menurutnya melalui koalisi ini ada media yang terpusat untuk melakukan aksi kolaborasi untuk berjuang bersama sama agar PSEL ini bisa terwujud 100 persen di Indonesia.
“Kita optimis bisa bekerja maksimal berjuang mewujudkan PSEL hingga mencapai target 100 persen di Indonesia,” pungkasnya.
Pertemuan ini berlangsung selama tiga hari, dengan agenda Waste to Energy Coalition Event dan Business Outreach Event. Dihadiri Bioenergy Director-Ministry of Energy and Mineral Resources (ESDM) Edi Wibowo, Kementrian ESDM, PT. PLN, PT. Pelindo, Proponsi Jawa Barat, Pemkot Tangerang Selatan, Kadin Sulsel, TGUPP SulSel Bidang Ekonomi, Bussiness Incubator Expert, Pelaku industry, Akademisi dan Pakar serta praktisi lainnya yang terlibat dalam annual meeting ini. (sasa/B)